Jumat, 29 Maret 2024

Ganjar Perintahkan Bangun Jembatan Darurat di Kali Keruh Pekalongan

Murianews
Rabu, 30 Januari 2019 19:57:06
Kondisi jembatan Kali Keruh yang ambrol diterjang banjir. (MuriaNewsCom)
Murianews, Pekalongan – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memerintahkan dinas terkait untuk segera membangun jembatan darurat di Kali Keruh Pekalongan. Pasalnya, setelah jembatan di sungai tersebut jebol, warga harus bertaruh nyawa untuk menyeberang sungai. Apalagi jembatan itu menjadi akses utama warga, termasuk guru dan siswa untuk menuju sekolah. Bahkan kisah Atik Dyat Prastuti, seorang guru honorer asal Desa Loragung, Kecamatan Kandangserang, Kabupaten Pekalongan yang rela mempertaruhkan nyawanya melintasi reruntuhan jembatan yang ambrol itu untuk tetap bisa mengajar di SDN 02 Cawet, Kecamatan Watukumpul, Kabupaten Pemalang menjadi viral. Sejak rusak dan ambrol pada 2018 lalu, jembatan Kali Keruh Pekalongan praktis tidak bisa dilewati kendaraan. Padahal, jembatan itu menjadi akses satu-satunya warga di desa tersebut. Tak ada pilihan lain, cara yang bisa dilakukan warga untuk dapat melintasi jembatan itu adalah dengan nekat berjalan kaki di reruntuhan jembatan yang ambruk untuk dapat mencapai sisi sungai lainnya. Caranya, warga memasang tangga setinggi 15 meter pada sisa penyangga jembatan. Kemudian turun menuju badan jembatan yang ambrol dan berada di bawah, lalu berjalan menapaki reruntuhan jembatan dan batu-batuan, kemudian menaiki tangga lagi pada sisi tiang penyangga di seberangnya. Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang Rabu (30/1/2019) meninjau lokasi jembatan tersebut, langsung mengambil langkah cepat. Dia memerintahkan dinas terkait termasuk Pemkab Pekalongan agar segera membuatkan jembatan bailey, jembatan darurat yang terbuat dari besi. "Saya minta jembatan darurat segera dibuat. Dengan jembatan darurat itu, maka masyarakat akan nyaman saat melintasi jembatan. Tidak seperti sekarang, masyarakat harus naik turun tangga demi menyeberang ke sisi sungai lainnya yang sangat membahayakan," kata dia. [caption id="attachment_156161" align="alignnone" width="665"] Ganjar Pranowo meninjau jembatan Kali Keruh yang ambrol. Jembatan itu akan segera dibangun. (MuriaNewsCom)[/caption] Pembuatan jembatan bailey, lanjut dia, tidak membutuhkan waktu lama. Setidaknya, paling lama satu bulan jembatan bailey dapat terpasang. "Lihat saja cerita ibu Atik dan ibu Dwi tadi, mereka menantang maut hanya untuk menyeberang sungai demi mengajar. Tentu saya sangat mengapresiasi dan alasan ini pula yang membuat pembuatan jembatan darurat harus dipercepat," imbuhnya. Ganjar menambahkan, pihaknya juga akan mempercepat pembangunan jembatan utama Kali Keruh Pekalongan itu. Dia memastikan bahwa pembangunan jembatan itu akan dimulai tahun ini. "Tahun ini saya pastikan jembatan Kali Keruh dibangun, kami percepat agar aktivitas masyarakat tidak terganggu," tambahnya. Anggaran sebesar Rp 17 miliar sudah disiapkan Pemprov Jateng untuk membangun kembali jembatan penghubung Pekalongan-Pemalang tersebut. Sebenarnya, pembangunan jembatan membutuhkan anggaran Rp 18 miliar. "Nanti yang Rp 1 miliar biar ditanggung Bupati Pekalongan. Prinsipnya gotong royong dalam menanggulangi bencana ini harus terus terwujud," imbuh Ganjar. Pembangunan jembatan Kali Keruh menjadi hal prioritas. Tahun ini pembangunan harus selesai, karena anggaran yang digunakan masuk tahun anggaran 2019. Meski dituntut cepat, dia berpesan agar proses pembangunannya tetap menjaga integritas. Dia mewanti-wanti agar tidak ada yang main-main dalam pembangunan jembatan. "Saya minta lelangnya tidak ada yang main-main, integritas dijaga kalau perlu dipelototi agar tidak ada pelanggaran. Masyarakat silakan ikut mengawasi, kalau ada hal yang tidak baik, langsung laporkan ke saya," ungkapnya. (lhr) Editor : Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar