Jumat, 29 Maret 2024

Nguri-uri Budaya, SMP 5 Kudus Kembangkan Ekstra Kurikuler Kesenian

Anggara Jiwandhana
Sabtu, 19 Januari 2019 11:35:32
Achmad Bulkin beserta anak didiknya saat latihan santai di sela-sela jam istirahat sekolah (MuriaNewsCom/Anggara Jiwandhana)
Murianews, Kudus - Tak ingin murid-muridnya melupakan kesenian daerah, Sekolah Menengah Pertama (SMP) 5 Kudus kembangkan ekstra kurikuler kesenian Jawa. Ekstra kesenian ini meliputi, seni tari, karawitan, dan tabuh gamelan. Hingga saat ini, setidaknya ada tiga puluh anggota aktif yang mengikuti ekstra kurikuler kesenian tersebut. Pembina ekstra kesenian SMP 5 Kudus, Achmad Bulkin mengatakan jika dia dan pihak sekolah akan terus mengembangkan kesenian karawitan dan yang lainnya. Menurutnya, jika zaman semakin berkembang, maka harus semakin gencar pula uri-uri budaya yang disuarakan. "Ini dilakukan supaya anak-anak itu masih tahu dan mengerti budayanya," kata Bulkin. Terkait caranya menjaring siswa, Bulkin menjelaskan jika tidak ada paksaan kepada para siswa baik yang sudah mengikuti ataupun yang ingin mengikuti kegiatan kesenian tersebut. Dirinya membebaskan kepada siapapun warga SMP 5 Kudus yang ingin berlatih kesenian di sanggar. "Saya dekati secara perorangan, tidak ada paksaan supaya mereka belajarnya tulus dan cepat bisa," lanjutnya. Bulkin juga mengatakan pihak sekolah menyiapkan tenaga pengajar yang handal dan profesional untuk melatih murid-murid tersebut. Latihan yang digelar setiap hari Rabu selama dua jam tersebut dilakukan dengan santai namun sungguh-sungguh. "Seniman kita panggil untuk melatih mereka, biar feelnya jadi seni juga, alatnya juga lengkap, jadi bisa full suaranya," terangnya. Lanjut, dirinya merinci jika biasanya satu lagu bisa di pelajari selama dua sampai tiga pertemuan. "Ada yang langsung bisa, ada yang sekali dua kali baru bisa, macam-macam," jelasnya. Disinggung soal prestasi, ekstra kesenian SMP 5 Kudus dinilainya cukup membanggakan. Ia bercerita jika pihaknya telah menjuarai lomba tari tradisional di Kudus dan menjadi wakil Kudus ke Jawa Tengah. Selain itu juga pernah mengisi di event tari internasional di Jogja. "Ada satu anak yang di kontak salah satu grup seni ternama, dimintai tolong dan dibayar untuk ikut mengisi posisi kendang mereka," tandas Bulkin dengan nada bangga. Hal senada juga diutarakan Dimas Lintang, salah satu siswa yang ikut ekstra kesenian gamelan mengaku senang dan menikmati pembelajaran seni yang ada di SMP nya tersebut. Bocah yang bercita-cita memiliki sanggar sendiri ini ternyata bisa memainkan semua alat gamelan yang ada di ruangan kesenian. "Di sini bagus, saya senang belajarnya, saya harapi teman-teman juga, untuk melestarikan budaya juga," tandasnya. Sementara itu, Kepala Sekolah SMP 5 Kudus, Abdul Rochim menambahkan,  selain mengembangkan karawitan dan gamelan, pihak sekolah juga tengah mencoba untuk mengembangkan kesenian dalang. Menurutnya di sekolah yang dia pimpin tersebut memiliki potensi yang baik dalam hal ini. "Kami punya guru, dia dalang dan pintar, sudah berkolaborasi, tinggal kita coba untuk kembangkan," tandas Abdul Editor : Supriyadi

Baca Juga

Komentar