Jumat, 29 Maret 2024

Mega Proyek Bendungan Randugunting Blora Mulai Disosialisasikan ke Masyarakat

Dani Agus
Kamis, 17 Januari 2019 10:49:50
Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana melangsungkan sosialiasi terkait rencana pembangunan Bendungan Randugunting di Kecamatan Japah, Blora. (MuriaNewsCom/Dani Agus)
Murianews, Blora - Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana mulai melakukan sosialiasi terkait rencana pembangunan Bendungan Randugunting di Kecamatan Japah Blora. Sosialisasi yang dihadiri Bupati Blora Djoko Nugroho dan jajaran Forkompinda tersebut dilangsungkan di pendapa kantor Kecamatan Japah, Rabu (16/1/2019) kemarin. Pembangunan bendungan seluas 250 hektare ini merupakan proyek nasional dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PUPR) yang dilaksanakan oleh Ditjen Sumber Daya Air melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana. Bendungan yang akan dibangun di Kecamatan Japah ini nantinya diperuntukkan buat irigasi pertanian di wilayah Kecamatan Kayen (Pati) dan Kecamatan Sumber (Rembang). Kepala BBWS Pemali Juana Ruhban Ruzziyatno mengungkapkan, pembangunan bendungan ini merupakan proyek strategis nasional yang telah dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo. Totalnya, Ada 65 bendungan yang dibangun di seluruh Indonesia sebagai penunjang infrastruktur pertanian. “Salah satunya adalah Bendungan Randugunting yang akan dibangun di Kabupaten Blora ini. Kami mohon doa dan dukungan dari Bapak Bupati dan jajarannya bersama seluruh masyarakat untuk menyukseskan proyek besar ini,” ungkapnya. Pembangunan Bendungan Randugunting ini akan memakai lahan seluas 205 hektar yang berada di wilayah dua desa di Kecamatan Japah. Yakni, Desa Kalinanas dan Desa Gaplokan. Pekerjaan pembangunan bendungan akan dilaksanakan oleh PT Wijaya Karya bersama dengan PT Andesmont Sakti (KSO) yang kontraknya telah ditandatangani pada 8 November 2018 lalu dengan nilai kontrak Rp 858.798.433.000. Pembebasan lahan untuk bendungan akan diupayakan pada bulan Maret mendatang. “Dana sebesar itu bersumber dari APBN Tahun Jamak 2018-2022. Waktu pelaksanaan pembangunan bendungan selama 1.460 hari kalender dengan masa pemeliharaan 365 hari kalender,” lanjutnya. Bendungan ini berfungsi untuk menampung air hujan sehingga pada saat kemarau bisa difungsikan untuk irigasi pertanian yang meliputi wilayah Kabupaten Rembang dan Kabupaten Pati. Luas genangannya adalah 187,19 hektar dengan daya tampungan normal sebanyak 10,40 juta meter kubik. “Selain untuk irigasi, bendungan ini juga untuk penyedia air baku yang bisa dimanfaatkan untuk PDAM. Blora akan mendapat jatah debit air 100 liter per detik,” imbuh Kepala Seksi Danau dan Bendungan BBWS Pemali Juana Wisnu Widoyono. Sementara itu, Bupati Djoko Nugroho mengucapkan terimakasih kepada Pemerintah Pusat dan Kementerian PUPR yang telah memilih Blora sebagai lokasi proyek besar seperti bendungan Randugunting ini. Menurutnya, pada tahun ini ada dua proyek bendungan nasional di Blora, yakni Bendungan Randugunting ini dan Bendungan Karangnongko. “Bendungan Randugunting di Japah tapi irigasinya untuk Pati dan Rembang. Begitu juga Karangnongko yang akan membendung sungai Bengawan Solo di Kecamatan Kradenan, namun airnya untuk Ngawi dan Bojonegoro. Inilah Indonesia, kita kesampingkan ego sektoral daerah untuk kepentingan nasional. Pasti Blora nanti akan dapat pahala yang besar karena bisa menolong beberapa kabupaten tetangga,” ujar nya. Terkait pembangunan bendungan akan dikerjakan multi years sampai tahun 2022, Djoko meminta BBWS Pemali Juana bersama kontraktor pelaksana bisa memperkerjakan warga sekitar. Utamanya warga Desa Kalinanas dan Desa Gaplokan, sehingga warga di kedua desa itu tidak ada yang menganggur. Kedepan, Djoko berencana akan mengembangkan Bendungan Randugunting menjadi daya tarik wisata baru yang ada di Kecamatan Japah. Dengan demikian, roda perekonomian warga sekitar bisa ikut terangkat. “Nanti kita tata sebagai daya tarik wisata agar bisa menguntungkan untuk Blora. Apalagi tadi disampaikan Blora juga mendapatkan jatah air baku sebanyak 100 liter per detik, jadi bisa dimanfaatkan untuk PDAM wilayah Japah dan sekitarnya. Saya akan surati Pak Menteri agar sekalian dibangunkan jaringan air bersihnya,” cetusnya. Editor: Supriyadi

Baca Juga

Komentar