Pasar Baru Diresmikan, Pedagang di Pasar Induk Blora Diminta Segera Pindah
MuriaNewsCom, Blora – Pembangunan pasar rakyat Sido Makmur Blora yang dilakukan secara bertahap akhirnya rampung dikerjakan dan diresmikan penggunaannya oleh Bupati Djoko Nugroho, Sabtu (5/1/2019). Pasar baru di kawasan Gabus Kelurahan Mlangsen, Kecamatan Blora ini dibangun untuk merelokasi pedagang yang sebelumnya ada di pasar induk.
Peresmian ditandai dengan penandatangan prasasti bersaman dengan lima pasar lainnya, pemotongan tumpeng dan pelepasan balon udara. Acara peresmian pasar baru dihadiri para Kepala OPD, Forkopimda dan pedagang.
Kepala Dinas Perdagangan Koperasi dan Usaha Miro Kecil Menengah Blora Maskur dalam laporannya menyampaikan, pasar rakyat Sido Makmur Blora dibangun diatas tanah milik pemkab Blora seluas 4,4 hektar. Biaya pembangunan pasar murni dari ABPD Kabupaten Blora senilai Rp 52,7 milyar.
“Pembangunan dilaksanakan bertahap mulai tahun 2016. Total ada 1.924 tempat jualan. Terdiri kios, los dan meja jual beli,” jelasnya.
Pada lokasi itu juga telah dibuat kantor dan ruang laktasi untuk para pedagang. Ruang laktasi itu disediakan bagi ibu yang akan menyusui anaknya.
Dalam peresmian itu, pihaknya mengundang sejumlah organisasi wanita, perwakilan tokoh masyarakat dan pedagang. Beberapa pihak ini diminta agar bersedia membantu menyebarluaskan informasi kepada masyarakat jika pasar induk sudah pindah dan bernama pasar rakyat Sido Makmur.
Bupati Blora Djoko Nugroho menyatakan, setelah diresmikan, pedagang di pasar induk sudah bisa menempati tempat yang sudah disediakan. Para pedagang pasar induk diberi waktu untuk pindah ke pasar rakyat Sido Makmur hingga akhir bulan Januari 2019 ini.
“Lokasi pasar rakyat Sido Makmur ini luasnya enam kali lipat dari pasar induk Blora. Jadi setelah diresmikan hari ini, para pedagang sudah bisa menempati,” kata Djoko.
Djoko menjelaskan, dipindahnya pasar induk lama ke pasar rakyat Sido Makmur bukan bermaksud menyengsarakan pedagang. Sebaliknya, upaya itu dilakukan untuk memperbaiki perekonomian dan transaksi jual beli yang lebih baik. Selain itu, kebijakan itu dillakukan untuk pemekaran wilayah di bagian selatan kabupaten Blora.
“Nanti jalan diperlebar, kantor kecamatan Blora juga pindah di depan pasar. Semua untuk rakyat. Biar rejekinya juga sama dengan wilayah yang lain,” jelasnya.
Djoko menambahkan, pasar induk lama nantinya akan dibangun untuk pasar kering dan pertokoan lainnya. Tidak hanya itu, bangunan di koplakan, Gajah Mas, eks gedung bioskop Mustika juga akan direnovasi dan ditata agar lebih baik.
Editor : Supriyadi