Jumat, 29 Maret 2024

Jateng Kirim Relawan dan Bantuan ke Korban Tsunami Banten

Murianews
Jumat, 28 Desember 2018 14:00:53
Pelepasan relawan dan bantuan dari Jateng ke korban tsunami Selat Sunda
Murianews, Semarang – Puluhan relawan dari Provinsi Jateng dan bantuan dikirim untuk korban tsunami Selat Sunda, Jumat (28/12/2018). Bantuan yang dikirim terdiri dari makanan, bahan sandang, terpal atau matras dan masker senilai hampir setengah miliar rupiah. Sementara jumlah relawan yang dikirimkan sebanyak 49 orang, yang berasal dari berbagai daerah di Jateng. Pemberangkatan relawan dan bantuan dilepas Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo di halaman Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jateng di Jalan Imam Bonjol, Semarang. "Mereka (relawan) akan bertugas sampai 31 Desember 2018. Membawa bantuan logistik dan membantu pendistribusian di Kabupaten Pandeglang Banten," kata Kepala BPBD Jateng, Sarwa Pramana. Sementara itu Ganjar Pranowo mengatakan pengiriman bantuan bencana bukanlah perlombaan yang harus saling mendahului atau siapa yang paling cepat. Selain itu juga bukan bentuk pencitraan. Namun kepedulian dan saling tolong menolong yang intens antarmasyarakat. "Sebenarnya begini, setiap terjadi bencana seringkali diskusinya panjang. Mana yang menyalahkan soal early warning, mana yang menyalahkan kecepatan bantuan, mana yang malah bantu malah diolok 'itu pencitraan'. Hentikan semuanya," katanya. Tim penanggulangan bencana Jawa Tengah, kata Ganjar, cukup aktif jika terjadi bencana karena tidak memerlukan instruksi untuk turun tangan. Jadi respon-respon tersebut berangkat dari ketulusan hati ini yang menurut Ganjar sangat dibutuhkan. Ganjar menyebut, telah mengusulkan kepada presiden dan pemerintah pusat, tentang konsep APBD gotong royong. Yakni setiap kabupaten/kota yang mampu sesuai kondisi anggarannya, atau provinsinya, bisa menyumbang kepada wilayah terdampak. Ganjar juga menyampaikan beberapa provinsi sudah memberikan itu tapi langsung bentuknya berupa hibah. Itu yang oleh Ganjar disebut embrio praktek APBD gotong royong. Soal APBD gotong royong tersebut, sebelumnya juga pernah Ganjar lontarkan saat penanggulangan bencana di Palu dan Sigi beberapa waktu lalu. "Tinggal kita legalkan saja dengan pola-pola seperti itu. Sehingga dengan daerah yang maaf, kaya, terus kemudian mereka punya kapasitas fiskal untuk membantu, kan baik ini," pungkasnya. Editor : Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar