Jumat, 29 Maret 2024

Kerangka Santri di Gunung Slamet Diperkirakan Meninggal Sejak November

Murianews
Kamis, 27 Desember 2018 14:11:21
Tim SAR mengevakuasi jenazah santri yang meninggal saat mendaki Gunung Slamet. (Humas Polres Purbalingga)
Murianews, Purbalingga – Temuan mayat santri yang sudah menjadi kerangka di Gunung Slamet, semalam terus didalami polisi. Korban yang diketahui bernama Ahmad Sulaiman (19) itu diperkirakan sudah meninggal sejak November 2018 lalu saat mendaki bersama teman-temannya. Korban merupakan warga Desa Mungcanglarang, Kecamatan Bumijaya, Kabupaten Tegal. Ia tercatat sebagai santri di Pondik Pesantren (Ponpes) Attolibiyah Mobok Karsih. Korban sudah hilang sejak sebulan lalu, namun baru disadari sejak Selasa (25/12/2018). Pihak keluarga tak menyadari jika korban hilang karena mengira masih berada di ponpes. Sementara pengurus pondok justru mengira korban tengah liburan di rumah. Pihak keluarga juga melaporkan hal ini ke Polsek Bojong. Dan dari hasil penyelidikan diketahui jika sekitar sebulan lalu korban bersama teman-temannya mendaki Gunung Slamet. Tim SAR gabungan dikerahkan untuk mencari korban, yang diketahui mendaki tidak melalui jalur resmi dan tidak melapor ke pos pendakian. Kapolsek Karangreja AKP Nur Susalit, Kamis (27/12/2018) mengatakan, pada Selasa (25/12/2018) pihaknya mendapat informasi dari Polres Tegal ada pendaki Gunung Slamet yang dilaporkan hilang. Informasi yang didapat, korban bersama teman-temannya mendaki dari wilayah Karangreja, sekitar bulan November 2018 lalu. “Mendapati informasi tersebut, kami berkoordinasi dengan petugas pos pendakian. Namun tidak ditemukan data pendaki tersebut. Diduga pendaki yang saat itu berjumlah 4 orang tidak melapor ke pos sebelum naik ke Gunung Slamet,” katanya. Kapolsek menambahkan, walaupun tidak ditemukan data pendaki, pihaknya berkordinasi dengan instansi terkait untuk membentuk tim pencarian. Tim gabungan kemudian berangkat melakukan pencarian pada Rabu (26/12/2018) pagi. “Tim gabungan akhrinya berhasil menemukan jenazah korban di sekitar anakan Sungai Pelus wilayah Kecamatan Sumbang, Kabupaten Banyumas, pada pukul 16.30 WIB. Saat ditemukan kondisinya sudah hancur tinggal kerangka,” jelas kapolsek. Baca : Hilang Sebulan, Santri dari Tegal Ditemukan Tinggal Kerangka di Gunung Slamet Setelah ditemukan, jenazah korban kemudian dievakuasi dari lokasi ditemukan. Evakuasi dilakukan melaui jalur terdekat yaitu wilayah Kecamatan Baturraden, Kabupaten Banyumas. Selanjutnya jenazah diserahkan kepada petugas Polsek Sumbang untuk dibawa ke Rumah Sakit Margono Soekarjo, Purwokerto. Sebelum dilaporkan korban diketahui mendaki bersama tiga temannya. Yakni Muhammad Imam As’ari (19), warga Desa Sumbaga, Kecamatan Bumijawan Kabupaten Tegal, Muhammad Jefri Trimulyana (17) warga Desa Selarang Kidul, Kecamatan Lebaksiu, Kabupaten Tegal dan Ahmad Fadil Izulhaq (14) warga Desa Muncanglarang, Kecamatan Bumijawa, Kabupaten Tegal. Informasi yang didapatkan, korban bersama teman-temannya hanya mampu mendaki hingga pos 9 karena hari sudah gelap. Mereka memutuskan untuk berkemah, dan berencana melanjutkan mendaki pada esok paginya. Namun saat mereka bangun korban sudah tidak ada. Mereka sudah berusaha mencari, namun karena kelelahan mereka memutuskan pergi dan menduga korban telah pulang ke rumahnya. Diperkirakan korban terpeleset saat ke luar dari tenda pada malam hari, sehingga terjatuh. Karena sudah meninggal cukup lama, kondisi jenazah korban saat ditemukan pun sudah mengenaskan. Editor : Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar