Kamis, 28 Maret 2024

Zakat PNS untuk Bangun Bank dan Sekolah, Ganjar Tawarkan Aturan Auto Potong Gaji

Murianews
Rabu, 26 Desember 2018 15:23:57
Gubernur Ganjar Pranowo memberi sambutan dalam rakor Baznas Jateng. (MuriaNewsCom)
Murianews, Semarang – Badan Zakat Nasional (Baznas) Jawa Tengah merencanakan membangun bank dan sekolah mulai tahun 2019. Hal ini menjadi salah satu fokus pengelolaan zakat untuk pembangunan sumber daya manusia. Untuk memperkuat hal tersebut, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo bakal melahirkan regulasi pengelolaan zakat untuk Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Provinsi Jateng. Aturan yang ditawarkan Ganjar yakni membayar zakat dengan sistem potong gaji. Hal ini dikatakan ganjar saat menghadiri rakor Baznas Provinsi Jawa Tengah, yang digelar di Wisma Perdamaian, Kota Semarang, Rabu (26/12/2018). Kepada para peserta yang sebagian besar merupakan ASN Ganjar menanyakan kesanggupannya para ASN untuk membayar zakat dengan sistem pemotongan langsung dari gaji. “Kalau setuju, mari kita siapkan sistem yang lebih modern atau digitalisasi kemudian disiapkan regulasinya. Selain inovasi management agar lebih modern yakni auto potong pendapatan,” katanya. Ganjar juga berpesan kepada bupati walikota yang belum membetuk BAZNAS untuk segera dibentuk kalau perlu dia akan mengirim "surat cinta" melalui Bagian Kesra. "Kita bisa menginjak regulasi yang lebih modern. Setuju tidak, dari seluruh pendapatan dizakati? Disekseni romo kiai, disekseni malaikat kan Gusti Allah. Izin Pak Kiai (KH Akhmad Daroji, Ketua Baznas Jateng) bantu kami untuk menyusun regulasinya," kata Ganjar. Baca : TOP! Setahun Zakat dari PNS Jateng Tembus Rp 31,7 Miliar Sementara itu, Ketua Baznas Jateng, KH Ahmad Daroji mengatakan, Baznas Jateng berencana membangun SMK industri dan perdagangan. ”Untuk mencetak calon pengusaha harapannya mampu menjadi salah satu pintu membangkitkan perekonomian di Jawa Tengah," ujarnya. Selain itu, Baznas Jateng juga bakal melahirkan bank dengan skema peminjaman tanpa bunga, bagi usaha kecil dan menengah yakni BAZNAS microfinance. Diharapkan antara berdirinya sekolah kejuruan kewirausahaan dengan bantuan permodalan bisa berjalan beriringan. "Bagi pengusaha kecil yang pengin pinjaman bisa pinjam di Baznas tanpa bunga," terangnya. Tahun 2018 ini menurut Darodji, Baznas Jateng mengelola zakat dari para ASN di Jateng mencapai Rp 31,7 miliar. Dana zakat itu diperuntukkan untuk penguatan pendidikan, pengentasan kemiskinan sampai penanggulangan kebencanaan. Sementara itu Wakil Ketua Baznas Pusat Zainulbahar Noor mengaku sangat bangga dengan sistem yang diterapkan dalam pengelolaan zakat di Jawa Tengah. Bahkan menurutnya Jawa Tengah patut dijadikan role model pengumpulan dan pengelolaan zakat. "Perkembangannya sangat luar biasa. Saya yakin Jawa Tengah bisa jadi role model nasional. Saat ini kami di pusat terus mendorong agar Presiden mengeluarkan peraturan pembayaran zakat bagi seluruh aparatur sipil negara," pungkasnya. Editor : Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar