Jumat, 29 Maret 2024

Wabup Kudus Sidak Proyek Pembangunan Pasar Rakyat, Ini Temuannya

Dian Utoro Aji
Rabu, 26 Desember 2018 14:43:43
Wabup Kudus Hartopo didampingi kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Kudus beserta Direktur PT Yoga Jaya Perkasa di Pasar Baru Wergu Kecamatan Jati pada Rabu (26/12/2018). (MuriaNewsCom/Dian Utoro Aji)
Murianews, Kudus – Wakil Bupati Kudus Hartopo melakukan inspeksi mendadak (sidak) proyek pembangunan Pasar Rakyat yang terletak di komplek Pasar Baru, Wergu, Kecamatan Jati, Rabu (26/12/2018). Hartopo berharap pembangunan pasar itu jangan asal cepat, namun juga memperhatikan kualitas dari pembangunan pasar tersebut. “Harapan jangan memburu percepatan saja. Untuk closing pekerjaan ini pada pada tanggal 21 Desember. Karena ini ada perizinan dari pak menteri ada tambahan waktu hingga 30 Desember. Kalau dikasih tambahan juga tenaga ditambah. Agar kualitasnya dijaga. Jangan sampai asal-asalan,” kata Hartopo saat mengunjungi pembangunan pasar rakyat pada Rabu (26/12/2018). Ia mencontohkan, keramik yang menempel di dinding. Menurutnya harus diberi perekat. Sehingga keramik ini bisa bertahan lama. Apalagi garansi yang diberikan rekanan hanya enam bulan saja. “Rekanan untuk keramik yang tertempel di dinding itu harus dikasih perekat. Karena garansinya cuma enam bulan. Ini bulan bukan tahun. Apabila sudah tahunan kadang melupas. Ini harus diperhatikan,” lanjutnya. Untuk itu, ia berharap pembangunan pasar ini harus bisa menjaga kualitas. Ia meminta nantinya betul-betul ada laboratorium yang menguji tentang proyek pembangunan pasar rakyat ini. “Saya harapkan betul-betul ada laboratorium bia bener bener itu keramik atau granit. Rekanan kalau tidak bisa mengejarkan proyek di Kudus kurang baik ini harus bisa meningkatkan. Karena rekanan bisa menjadi kualitas juga. Kasihan masyarakat,” ungkapnya. Sementara itu, Yuli Setiawan Direktur PT Yoga Jaya Perkasa mengatakanproyek pembangunan pasar rakyat saat ini mencapai 95 persen. Progres tersebut sesuai dengan rencana. Yakni sebesar Rp 95 persen. “Saat ini 95 persen. Ini sesuai dengan tahapan,” katanya. Terkait perpanjangan waktu, menurutnya sudah sejak awal pembangunan dikerjakan dengan sistem lembur. Menurutnya sudah ada tiga shift. Yakni mulai dari jam 08.00-16.00 WIB, lalu pukul 16.00-22.00 WIB, dan pukul 22.00-03.00 WIB. “Ada sebanyak 150 jumlah pekerja. Mulai sejak awal. Karena dua bulan selesai dengan jumlah pekerja itu,” lanjutnya. Ditambahkan dia, pembangunan pasar ini sesuai dengan Rencana Anggaran Biaya (RAB). Untuk pendanaanya membutuhkan anggaran sebesar Rp 5,569 miliar. “Untuk pekerjaannya kami sesuaikan dengan RAB. Apa yang ditertera di RAB kami terapkan,” tandasnya. Editor : Supriyadi

Baca Juga

Komentar