Jumat, 29 Maret 2024

Natal-Tahun Baru, Jateng Dijamin Tak Bakal Ada Kelangkaan BBM

Murianews
Kamis, 20 Desember 2018 10:52:58
Warga mengisi BBM di salah satu SPBU di Kudus. (MuriaNewsCom)
Murianews, Semarang – PT Pertamina (Persero) menjamin selama libur Natal dan Tahun Baru di Jawa Tengah tidak bakal terjadi kelangkaan BBM. Bahkan Pertamina menyiagakan tambahan stok bahan bakar minyak (BBM) sebanyak 11 persen dari kuota. Direktur Pemasaran Retail PT Pertamina (Persero) Mas`ud Khamid mengatakan, penambahan untuk Jateng dilakukan untuk semua jenis BBM. Untuk BBM jenis `gasoline`, seperti premium, pertalite, dan pertamax series dari rata-rata normal per hari sebanyak 10.561 kiloliter ditambah menjadi 11.754 kiloliter. Sementara mengenai kesiapan menghadapi peningkatan konsumsi elpiji di wilayah Jateng, kata dia, disiapkan tambahan stok 10 persen dari 3,206 metrik ton menjadi 3,511 metrik ton. "Avtur juga kami siagakan tambahan stok 7 persen dari rata-rata konsumsi normal, yakni dari 480 kiloliter menjadi 514 kiloliter untuk mengantisipasi padatnya penerbangan di bandara Jateng dan DIY selama periode libur Natal dan Tahun Baru," katanya dikutip dari Antara, Kamis (20/12/2018). Namun, diakuinya, untuk konsumsi produk BBM jenis solar untuk wilayah Jateng diprediksi turun sekitar 5 persen dari rata-rata harian. Yakni dari sebesar 6.059 kiloliter menjadi 5.778 kiloliter. Ini disebabkan karena ada pembatasan operasional angkutan barang dan kegiatan industri. Sementara itu, Menteri ESDM Ignasius Jonan saat berada di Semarang, Rabu (19/12/2018) mengakui peningkatan kebutuhan BBM pada masa libur Natal dan Tahun Baru di masing-masing daerah berbeda. Tetapi secara nasional kemungkinan di kisaran 6-7 persen. "Itu untuk `gasoline` atau yang berbasis bensin. Tergantung tiap daerah, berbeda, hanya mungkin kurang lebih 6-7 persen secara nasional," ujarnya. Untuk kebutuhan avtur bagi penerbangan, kata dia, kemungkinan terjadi kenaikan seiring bakal padatnya frekuensi penerbangan. Tetapi kenaikannya secara total tidak sampai 9 persen. "Kalau yang solar, basisnya `gasoil`, atau minyal diesel biasanya turun karena banyak industri yang mengurangi kegiatan. Ada juga larangan mengoperasikan kendaraan angkutan berat, kecuali untuk sembako dan BBM," kata dia. Jonan juga meminta kesiapan SPBU mobile untuk melayani dua arah di jalur tol Trans Jawa. Terlebih tol yang menyambungkan antara Jakarta-Surabaya itu, mulai hari ini rencananya sudah dibuka oleh Presiden Joko Widodo. Untuk tol Trans Jawa, saya kira sih cukup. Kami melihat yang harus dilakukan adalah antisipasi di dua arah," terangnya. Dari pengalaman pengoperasian jalur tol Trans Jawa saat libur Lebaran lalu, kata dia, arus kendaraan terpantau padat satu arah, yakni pada sampai H-7 dari arah barat ke timur, sementara pada H+ berbalik dari timur ke barat. "Namun, ini kan enggak. Natal dan Tahun Baru kan semuanya liburan, baik yang merayakan Natal ataupun tidak. Jadi, bisa potensinya dua arah (tol Trans Jawa, red.). Itu sifatnya 'mobile', 'mobile dispenser'," pungkasnya. Editor : Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar