Jumat, 29 Maret 2024

Minimalisir Pelanggaran saat Pemilu, KPU Pati Gelar Pendidikan Politik

Cholis Anwar
Jumat, 14 Desember 2018 14:58:40
Ketua KPU pati Imbang Setiawan menyampaikan materi. (MuriaNewsCom/Cholis Anwar)
Murianews, Pati - Komisi pemilihan umum  (KPU) Kabupaten Pati mulai mengantisipasi dini terkait daerah yang rawan terhadap pelanggaran pemilu. Salah satunya, dengan cara melakukan pendidikan politik bagi warga. Langkah itu diharapkan bisa meminimalisir potensi pelanggaran tersebut. Ketua KPU Pati Imbang Setiawan mengatakan, pendidikan politik ini sangat penting untuk meminimalisir terjadinya pelanggaran dalam pemilu. Terlebih dalam hal ini masyarakat juga diminta untuk proaktif untuk mengawasi pelaksanaan pemilu tersebut. "Dengan begitu, masyarakt nantinya bisa mengontrol proses terselenggaranya pemilu. Kalau misalny ada pelanggaran, maka langsung bisa menegur," ungkapnya saat menyampaikan pendidikan politik di daerah potensi pelanggaran tinggi di Aula masjid Jami' Desa Kajen, Kecamatan Margoyoso, Jumat (14/12/2018). Lebih lanjut, pelaksanaan pemilu yang bebas terhadap pelanggaran penting untuk ditekankan. Hal itu sebagai proses pendewasaan demokrasi di Indonesia. Sehingga, dalam pemilu yang selanjutnya bisa berjalan lebih baik. Dirinya juga mengingatkan bahwa proses pemilu tahun 2019 mendatang adalah jauh berbeda dengan pemilu-pemilu sebelumnya. Selain pelaksanaannya yang dilakukan secara serentak, tentunya para pemilih juga masih harus mengetahui surat suara yang nantinya akan di gunakan. "Jadi, nanti kan memang ada lima surat suara yang akan digunakan. Kalau kami tidak mensosialisasikan hal ini kepada masyarakat, tentunya banyak yang tidak tahu. Karena itulah, pendidikan politik dan sekaligus sosialisasi pemilu ini sangat tepat," tegasnya. Dirinya juga berharap agar para pemilih ini nantinya bisa menjaga kondusifitas dan kenyamanan dalam menggunakan hak pilih. Sementara di tingakt TPS juga harus mengawasi betul proses pelaksanaan pemungutan suara. Hal itu untuk menghindari kecurangan-kecurangan yang terjadi. Sementara itu, Ketua Yayasan Masjid Jami' Kajen Gus Faishol mendukung langkah yang dilakukan oleh KPU untuk meminimalisir potensi pelanggaran pemilu. Bahkan, pihaknya meminta kepada segenap masyarakat untuk bersikap bijaksana dalam memilih pemimpin. "Memilih pemimpin ini adalah suatu hal yang wajib. Karena, ini adalah untuk masa depan bangsa. Kami sangat mengapresiasi KPU untuk meminimalisir adanya potensi pelanggaran agar tercipa pemilu yabg damai, jujur dan kondusif," tutupnya. Editor: Supriyadi

Baca Juga

Komentar