Jumat, 29 Maret 2024

Hadapi Revolusi Industri 4.0, Jateng Ingin ‘Gila-gilaan’ Urus Pendidikan

Murianews
Sabtu, 8 Desember 2018 13:28:43
Gubernur Ganjar Pranowo saat menghadiri HUT PGRI dan Hari Guru di Upgris Semarang. (MuriaNewsCom)
Murianews, Semarang – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah menyiapkan perubahan sistem pendidikan untuk menghadapi revolusi industri 4.0. Bahkan Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo menyatakan bakal ‘gila-gilaan’ mengurus sektor pendidikan. Salah satunya bakal membangun laboratorium pendidikan, yang dalam pelaksanaannya bakal menggandeng Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI). Ini dikatakan Ganjar dalam puncak peringatan HUT ke-73 PGRI dan Hari Guru Nasional tingkat Jateng, di Upgris Semarang, Sabtu (8/12/2018). "Saya minta PGRI Jawa Tengah bekerja sama dengan Dinas Pendidikan untuk menyiapkan perubahan yang revolutif menghadapi revolusi industri 4.0. Saya ingin ‘gila-gilaan’ mengurus pendidikan. Makin hari makin bisa kita perbaiki kondisi pendidikan kita. Kita dorong SDM kita terus berkembang," kata Ganjar. Dalam acara yang dihadiri 1.000 guru dari seluruh Jateng itu, Ganjar menginginkan harus ada perubahan kurikulum yang ramah dengan perkembangan industri. "Maka kurikulum mesti dibicarakan, cara mengajar harus lebih menarik, fasilitas harus ada. Tugas kita sekarang ayo sekarang konsentrasi yuk. Kalau tadi PGRI Jawa Tengah menyelenggarakan lomba-lomba menulis inovasi kreasi mengajar dalam acara guru menulis sekarang sudah jadi buku," ujarnya. Buku kumpulan inovasi pembelajaran dari guru-guru di Jawa Tengah itulah, kata Ganjar jadi modal awal merevolusi sistem pendidikan yang lebih menyenangkan. Selain juga bakal menjadi harta bagi dunia pendidikan sebagai literatur inspiratif. Berbekal buku itu menurut Ganjar bakal bisa dirumuskan satu sistem perbaikan pendidikan. "Saya istilahkan merevolusi sistem pendidikan. Selain itu akan ada semacam laboratorium yang akan kita bangun pusat pendidikan dan pelatihan. Nanti kita carikan yang dibutuhkan fasilitasnya apa, mereka kawan-kawan guru ini sudah punya metodenya," terangnya. Ia mencontohkan, jika di Jakarta sudah ada metode pembelajaran dengan melakukan video conference dengan banyak negara di Eropa. Gurunya ngomong muridnya juga ikut belajar, termasuk robotik yang dibuat di sana. "Ini cara yang sangat menarik, saya ingin di Jawa Tengah dibuat itu," katanya. Saat ini, kata Ganjar kemakmuran guru semakin ditingkatkan oleh negara dengan ditandatanganinya Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 49 Tahun 2018 tentang Manajemen Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). PP yang ditandatangani Presiden Joko Widodo itu disebut sebagai kado istimewa pada peringatan Hari Guru Nasional di Bogor beberapa waktu lalu. "Guru-guru kemarin sudah diberikan satu fasilitas yang lebih baik khususnya yang punya problem dengan status honorer. Presiden sudah mengeluarkan PPPK mestinya mereka lebih tenang hari ini sehingga pendapatannya jauh lebih baik," kata Ganjar. Sementara itu, Ketua PGRI Jawa Tengah Widadi mengatakan guru-guru di Jawa Tengah saat ini gencar melakukan inovasi dengan segala stimulan yang diciptakan. Menurut dia, inovasi merupakan hal mutlak yang harus dilakukan guru terlebih untuk menyiapkan generasi yang siap menjajaki masa revolusi industri 4.0. "Beragam lomba, loka karya serta pelatihan terus kita lakukan. Dan hal itu akan semakin luar biasa dengan laboratorium pendidikan Jawa Tengah yang akan disiapkan pak Ganjar tadi," pungkasnya. Editor : Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar