Jumat, 29 Maret 2024

Rumah Diterjang Puting Beliung, Nenek di Pati Ini Tidur di Bawah Pohon Mangga

Cholis Anwar
Senin, 26 November 2018 10:15:49
Nenek Rukati, warga RT 4 RW 3 Dukuh Selempung, Desa/Kecamatan Dukuhseti duduk dibawah pohon disamping rumahnya yang roboh disapu angin puting beliung dua pekan lalu. (MuriaNewsCom/Cholis Anwar)
Murianews, Pati – Musibah memang tak bisa diperkirakan. Apalagi jika berkaitan dengan alam. Salah satunya angin puting beliung. Praktis, banyak cerita pilu yang ditimbulkan. Salah satunya adalah Rukati warga RT 4 RW 3 Dukuh Selempung, Desa/Kecamatan Dukuhseti, Kabupaten Pati. Usai diterjang angin puting 10 November lalu, rumah milik Rukati belum ada yang memperbaiki. Karena tak punya tempat, janda 70 tahun itu memilih tidur dan beraktivitas di bawah pohon mangga samping rumah miliknya. Hanya ada terpal yang dibuat untuk pelindung dari hujan. Saat malam tiba, Rukati tetap tidur di bawah pohon mangga. Rukati hanya ditemani seekor kucing kecil, dan dua ekor kambing yang menjadi satu-satunya harta benda yang dimiliki. Untuk menjalani kehidupan sehari-harinya, janda yang hidup sebatang kara itu hanya duduk-duduk dan tidur di kursi yang berada di bawah pohon. ”Gih sare teng mriki ah, yen jawoh nembe mlebet teng griyo. Pengine gih enggal didandosi griyone, nanging dereng wonten yotrone. (Ya tidur di sini lah, baru jika ada hujan masuk ke rumah. Kepinginnya segera untuk diperbaiki rumahnha. Tapi belum ada uangnya),” ujarnya lirih dalam bahasa Jawa, Senin (26/11/2018). [caption id="attachment_152618" align="alignnone" width="715"] Nenek Rukati, warga RT 4 RW 3 Dukuh Selempung, Desa/Kecamatan Dukuhseti duduk dibawah pohon disamping rumahnya yang roboh disapu angin puting beliung dua pekan lalu. (MuriaNewsCom/Cholis Anwar)[/caption] Sudarno, Ketua RT setempat menyebut, sebenarnya sudah ada bantuan dari pihak terkait. Seperti uang tunai, sembako, 4 lembar seng dan triplek, tenda serta tikar baik dari PMI, Dinsos, hingga BPBD Pati. Meski sudah ada, namun menurutnya bantuan tersebut tidak cukup untuk mendirikan rumah baru. Meskipun kayu-kayu penyangga rumah masih ada beberapa yang terlihat utuh, kondisinya saat ini sudah banyak yang rapuh. Sehingga sangat berisiko jika digunakan untuk membangun ulang dengan material yang demikian. ”Selain itu juga pamali kata orang desa, membangun ulang dengan material reruntuhan. Sebenarnya kita warga sekitar juga sudah berncana iuran untuk mendirikan rumah. Tapi informasinya pihak desa sudah mengajukan bantuan ke pemerintah. Namun hingga sekarang kok belum ada realisasi,” kata Sudarno. Sementara saat dikonfirmasi, Kepala Desa Dukhseti, Sukarji membenarkan adanya pengajuan proposal bantuan. Saat ini pihaknya masih menunggu jawaban dari Dinas Sosial Pati terkait pencairan dana untuk membantu warganya itu. ”Belum Pak, kami masih menunggu dari Dinas Sosial. Tadi saya konfirmasi ke dinas, informasinya masih menunggu pembuatan nomor rekening Bu Rukati di BPD Jateng. Harapannya, bantuan ini segera cair lah,” jawab Sukarji. Editor: Supriyadi

Baca Juga

Komentar