Puskesmas di Jateng Dikerahkan Cegah Fenomena Mabuk Rebusan Pembalut
Murianews
Sabtu, 10 November 2018 11:03:58
Murianews, Semarang – Heboh fenomena remaja mabuk rebusan pembalut membuat berbagai pihak langsung turun tangan. Selain BP3KAB yang menerjunkan tim khusus untuk melakukan penanganan, Dinas Kesehatan Jateng juga mengerahkan puskesmas yang tersebar di provinsi ini untuk turun tangan.
Kepala Dinas Kesehatan Jawa Tengah, Yulianto Prabowo kepada wartawan mengatakan, pihaknya akan mengegencarkan sosialiasi terkait dengan bahaya penyalahgunaan pembalut bagi kesehatan manusia ke semua kalangan masyarakat.
"Ini sesuai kewenangan Dinkes untuk melakukan pencegahan. Maka kami akan melakukan sosialisasi terkait bahaya mengonsumsi air rebusan pembalut," katanya.
Ia menyebutkan, semua jaringan Dinkes Jateng, termasuk puskesmas yang tersebar di seluruh daerah juga diarahkan untuk melakukan sosialisasi mengenai bahaya dari bahan-bahan yang seharusnya tidak dikonsumsi manusia itu.
Termasuk, mewaspadai terhadap berbagai kemungkinan peristiwa yang terjadi di masyarakat akibat mengonsumsi air rebusan pembalut.
"Ada puskesmas yang berhubungan langsung dengan masyarakat. Sudah saya arahkan ke teman-teman terutama pantura timur supaya mewaspadai, siap siaga kalau terjadi apa-apa," ujarnya.
Yulianto memastikan bahwa kandungan klorin dan karsinogenik yang ada di pembalut itu berbahaya untuk dikonsumsi manusia.
"Itukan zat yang tidak untuk diminum dan dikonsumsi, tentu jadi racun dan dalam waktu yang lama akan membahayakan kesehatan," katanya.
Kemungkinan terburuknya, lanjut dia, adalah bisa menyebabkan kematian karena menyerang organ dalam yakni hati dan jantung.
Baca juga :
- Geger Remaja Mabuk Rebusan Pembalut, Aparat Belum Bisa Menindak
- Heboh Remaja Mabuk Air Rebusan Pembalut, Ini Keterangan Polres Kudus