GEGER! Pocong Diduga Bayi di Pati Membusuk di Atas Kuburan
MuriaNewsCom, Pati – Pocong diduga bayi ditemukan di atas Tempat Pemakaman Umum (TPU) Desa Wonosekar, Kecamatan Gembong. Awalnya, pocong berukuran 30 cm itu dikubur dangkal sehingga mengeluarkan bau tak sedap.
Kepala Desa Wonosekar Moh. Zainuri mengatakan, kejadian itu memang sempat membuat warga sekitar penasaran. Bahkan tetangga desa juga ada yang datang langsung ke lokasi untuk menyaksikan penemuan pocong tersebut.
“Pocong ini awalnya memang dikubur di atas makam salah seorang warga sepekan yang lalu. Akibatnya makam itu mengeluarkan bau busuk. Karena penasaran, warga yang ziarah kemudian mencoba untuk menggali sumber bau itu,” ungkapnya, Kamis (1/11/2018).
Dalam waktu singkat, lanjut Zainuri, terdapat kain putih lengkap dengan tiga tali layaknya mayat yang dipocong. Namun, warga tidak berani membukanya, karena hawatir apabila terjadi sesuatu hal yang tak diinginkan.

“Kami kemudian meminta bantuan kepada petugas kepolisian Polsek Gembong beserta tim medis dari Puskesmas Gembong. Kami mengira bahwa itu adalah pocong bayi. Ettapi kami tidak berani untuk membukanya,” imbuhnya.
Sesampainya di lokasi, petugas yang dikelilingi puluhan wara dengan perlahan membuka pocong tersebut dengan menggunakan kayu berukuran kecil. Hasinya, petugas menemukan adanya bulu putih seperti bulu ayam dalam kain kafan itu.
“Ketika tali pocongnya dibuka, ternyata itu adalah ayam putih mulus yang di dalamnya berisi bunga seperti sesaji. Kami juga tidak tahu siapa yang menaruh ayam seperti bayi dipocong ini. Yang jelas, peristiwa ini sempat menggemparkan masyarakat,” terangnya.
Pocong yang di dalamnya berisi ayam putih mulus tersebut kemudian dikuburkan di pemakaman setempat. Masyarakat yang hadir juga berdoa agar tidak terjadi sesuatu hal yang tidak diinginkan di desa Wonosekar itu.
Dirinya menambahkan, sebelum kejadian itu, dulu juga pernah ada foto seorang wanita yang dipajang di atas pohon beringin yang lokasinya berada di tengah makam. Ketika diturunkan oleh seorang warga, ternyata tidak hanya foto, tetapi juga ada rajah.
Editor: Supriyadi