Jumat, 29 Maret 2024

Jelang Pemilu 2019, Ini Pesan Akbar Tandjung untuk Masyarakat Kudus

Dian Utoro Aji
Sabtu, 27 Oktober 2018 15:13:18
Wakil Ketua Dewan Kehormatan Partai Golkar, Akbar Tandjung (kiri) saat menghadiri pelantikan pengurus majelis daerah korps alumni himpunan mamahsiswa Islam (MD Kahmi) periode 2018-2025 di pendopo Kabupaten Kudus, Sabtu (27/10/2018).  (MuriaNewsCom/Dian Utoro Aji). 
Murianews, Kudus – Wakil Ketua Dewan Kehormatan Partai Golkar, Akbar Tandjung mengajak untuk menggunakan hak pilihnya di tahun politik 2019 mendatang. Politikus kawan itu menilai perbedaan yang ada di Indonesia ini adalah merupakan bagian dari demokrasi. “Saya mengajak rakyat Indonesia, secara khusus juga di Kudus ini untuk menggunakan hak konstitusionalnya. Yakni untuk menggunakan hak pilih. Dengan tetap menjaga, nilai nilai pancasila bahwa adanya perbedaan di negara kita adalah bagian dari demorkasi,” ungkapnya saat pelantikan pengurus Majelis Daerah Korps Alumni Himpunan Mamahsiswa Islam (MD KAHMI) periode 2018-2025 di pendopo Kabupaten Kudus, Sabtu (27/10/2018). Ia mengatakan, pemilihan umum yang ada di Indonesia adalah merupakan agenda nasional. Selain itu juga merupakan suatu kegiatan yang bersifat berkesinambungan. Proses untuk mengisi posisi politik yakni melalui pemilihan umum. “Malahan untuk pemilihan tahun 2019 ini adalah serentak. Mulai dari pemilihan tingkat Kabupaten/Kota hingga pemilihan presiden dan wakil presiden,” jelasnya. Oleh karena itu, ia berharap masyarakat untuk tetap memberikan dukungan hak pilihnya.Terlebih lagi tetap menjaga nilai-nilai pancasila yang ada. “Meskipun pilihan kita berbeda-beda, namun hal itu menurut saya tidak masalah. Karena kembali lagi negara kita adalah negara demokrasi,” jelasnya. Ditambahkan dia, ada tantangan besar kedapan bagi dia. Ia menyebutkan berdasarkan dari survei internal dari Kompas bahwa Golkar di bawah PKB. Diposisi pertama ada PDIP, kedua Gerinda, ketiga PKB, dan keempat Golkar. Padahal secara sejarah, partai Golkar merupakan partai besar yang ada di Indoesia sejak masa orde baru. “Ini tentunya tantangan bagi Golkar. Secara pengalaman panjang Golkar selalu meriah suara 70-80 persen orde baru. Refomasi bahkan menjadi dua partai besari di Indoesia. Artinya semuanya itu, tidak lain karena rakyat yang menetukan. Dengan harapan Golkar di Kudus menang bahkan di tingkat nasional. Sehingga Golar ini kembali menjadi dua partai besar,” pungkasnya. Editor: Supriyadi

Baca Juga

Komentar