Jumat, 29 Maret 2024

Pabrik Cat yang Jadi Biang Air PDAM di Solo Merah Darah Bakal Ditutup

Murianews
Kamis, 18 Oktober 2018 13:10:44
Air PDAM Surakarta di berwarna merah seperti darah. (istimewa)
Murianews, Solo – Pemerintah Kota (Pemkot) Surakarta bersikap tegas terhadap aksi pencemaran air PDAM oleh limbah pabrik cat hingga membuat air PDAM merah seperti darah. Pemerintah memastikan akan memberi sanksi dengan menutup pabrik itu, dan masalah tersebut dibawa ke ranah hukum. Pabrik cat yang diduga sebagai penyebab air PDAM menjadi merah darah adalah pabrik cat PT Mahkota Citra Lestari, Solo, Dalam sidak yang dilakukan petugas gabungan di pabrik tersebut, Rabu (17/10/2018) diketahui, pipa pembuang limbah dari pabrik cat itu disambung ke pipa milik PDAM. Inilah yang menyebabkan air yang masuk ke jaringan pipa milik pelanggan menjadi berwarna merah. Bahkan aliran air itu hampir memasuki kawasan kediaman Presiden Joko Widodo. Wali Kota Surakarta, FX Hadi Rudyatmoko dalam keterangannya pada wartawan, Kamis (18/10/2018) mengatakan, penutupan dilakukan sebagai sanksi tegas, meskipun jika pabrik tersebut sudah mempunyai izin. Apalagi pabrik ini kemungkinan besar tak memiliki izin. "Kalau pabrik yang mencemari ini tidak ada izinnya, ya ditutup. Kalaupun itu punya izin, tapi kalau sudah mencemari seperti ini ya akan kita cabut izinnya," kata Rudy. Dalam sidak kemarin diketahui  PT Mahkota Citra Lestari itu itu hanya memiliki izin perdagangan. Namun tidak memiliki izin Analisis mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL). Padahal pabrik tersebut mengeluarkan ekses limbah cat. Rudy menilai kasus tersebut ini termasuk parah. Sebab limbah pabrik cat sangat berbahaya jika dikonsumsi manusia. "Untung ketahuannya pagi. Kalau malam kan enggak keliatan warna merahnya. Kalau langsung direbus kan membuat masyarakat celaka," ujarnya. Dia mengaku telah meminta Dirut PDAM Surakarta melaporkan kasus tersebut agar diproses secara hukum. Dia menyerahkan proses sepenuhnya kepada polisi. "Harus diproses secara hukum karena membahayakan. Kemarin saya sudah minta untuk lapor polisi," tutupnya. Sementara itu, Humas PDAM Surakarta, Bayu Tunggul juga menyebut, kasus itu telah dilaporkan kepada pihak kepolisian. Ada sejumlah pegawai PDAM termasuk dirinya juga telah dimintai keterangan sebagai saksi oleh Polresta Surakarta. Baca : Air PDAM Dekat Rumah Jokowi Berwarna Merah Darah, Diduga Ada Sabotase PDAM Surakarta tidak melaporkan pelaku secara langsung, namun menyerahkan kepada kepolisian untuk menangani kasus 'pembajakan' pipa tersebut secara hukum. Hal karena air yang tercemar limbah sangat membahayakan masyarakat dan juga merugikan PDAM. "Itu kan limbah, pasti ada zat kimia berbahaya kalau diminum. Harapan kami polisi bisa segera mengusutnya," ujar dia dikutip dari detik.com. Dalam pemeriksaan tim gabungan, memang betul pabrik cat juga menggunakan pompa untuk mengeluarkan limbah. Namun pengelola pabrik mengaku tidak mengetahui bagaimana kedua pipa bisa terhubung. "Kata mereka dua minggu lalu memang rusak lalu minta orang diperbaiki. Kemungkinan orang itu mengira pipa kita bukan milik PDAM. Untuk urusan sengaja atau tidak, kami serahkan ke polisi," ujar Direktur Teknik PDAM Surakarta, Tri Atmojo. Sementara itu, Kasatreskrim Polresta Surakarta, Kompol Fadli, mengatakan masih harus memeriksa banyak pihak. Selain dari PDAM, polisi juga akan memeriksa pemilik pabrik cat hingga dinas-dinas terkait. Ditanya mengenai kemungkinan pemilik pabrik cat menjadi tersangka, polisi mengaku masih harus melakukan pemeriksaan lebih dalam. Editor : Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar