Jumat, 29 Maret 2024

Geger! Air PDAM Dekat Rumah Jokowi Berwarna Merah Darah, Diduga Ada Sabotase

Murianews
Rabu, 17 Oktober 2018 12:59:23
Air PDAM Surakarta di berwarna merah seperti darah. (istimewa)
Murianews, Solo – Warga Kota Solo tengah digegerkan dengan air dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Surakarta yang berwarna merah seperti darah. Air merah darah ini mengucur dari keran-keran rumah warga di wilayah Banyuanar, Kecamatan Banjarsari, Solo. Lokasi yang paling parah berada di RW 12 Kelurahan Banyuanyar. Lokasi ini tak jauh dari rumah Presiden Joko Widodo. Bahkan aliran air merah darah ini hampir masuk ke wilayah rumah Jokowi. Bukan hari ini saja air PDAM itu berubah warna. Sudah hampir dua pekan lalu kondisi ini terjadi, dan warga terus mengeluh. Dikutip dari detik.com, Rabu (17/10/2018) Humas PDAM Surakarta, Bayu Tunggal membenarkan hal ini. Ia mengaku terus mendapat komplain dari warga. “Airnya tidak berbau, tapi warnanya merah pekat seperti darah. Bahkan kadang-kadang warnanya biru. Itu di Baruanyar, hampir masuk ke wilayah rumah Pak Jokowi,” katanya. Ia menyebut, sejak mendapat keluhan PDAM langsung menerjunkan tim untuk mencari penyebab perubahan warna air itu. Bahkan selama sepekan terakhir, proses penyisiran sumber telah dilakukan dan memastikan jika sumur PDAM tak bermasalah. [caption id="attachment_150412" align="alignnone" width="715"] Air PDAM yang berwarna merah darah terjadi di wilayah Banyuanar, Kecamatan Banjarsari, Solo. (istimewa)[/caption] Awalnya, untuk mengatasi permasalahan ini PDAM hanya melakukan pemotongan pipa dan penyaringan air. Namun air kembali berwarna merah. "Sudah kita potong pipa-pipanya, kita buatkan washout, sudah empat titik. Sama kita kuras, walaupun setelah itu merah lagi, kan menghabiskan air," kata dia. Akhirnya, semalam menurut dia, pihak PDAM yang melakukan pemeriksaan bersama Dinas Lingkungan Hidup menemukan penyebab berubahnya warna air tersebut. Diduga kuat penyebab air merah itu berasal dari pabrik cat di sekitar Banyuanyar, Solo. "Baru semalam diketahui ada pabrik cat yang beroperasi di situ mengoplos bahan pewarna," ujarnya. Bahkan PDAM menemukan limbah cat itu dibuang lewat pipa. Pipa tersebut lah yang ternyata terkoneksi dengan aliran air PDAM. "Limbahnya kan dibuang ke selokan, karena membeludak terus disalurkan ke pipa, tapi masuk ke jaringan pelanggan," terangnya. Ia menyatakan, PDAM bersama petugas Dinas Lingkungan Hidup (DLH) mendatangi pabrik cat tersebut. Namun hanya petugas bangunan yang ada di situ. PDAM berencana akan melaporkannya ke polisi karena ada dugaan sabotase. "Kita belum tahu motifnya apa. Apakah sabotase atau bukan. Makanya akan kita laporkan ke polisi," paparnya. Pihaknya juga akan berkoordinasi dengan Pemkot Surakarta terlebih dahulu. Dia mempertanyakan apakah pabrik tersebut berizin. Menurutnya, PDAM merasa dirugikan atas kasus ini. Selain material, PDAM juga merasa dirugikan secara imaterial. Editor : Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar