Jumat, 29 Maret 2024

Parah! Peserta Lelang Jabatan di Grobogan Terganggu Listrik Padam Saat Sesi Pembuatan Makalah

Dani Agus
Selasa, 16 Oktober 2018 16:13:57
Para peserta seleksi terbuka pengisian JPTP di lingkup Pemkab Grobogan sedang mengikuti tahapan pembuatan makalah. (MuriaNewsCom/Dani Agus)
Murianews, Grobogan - Tahapan lelang jabatan atau seleksi terbuka pengisian Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama (JPTP) di lingkup Pemkab Grobogan kembali dilanjutkan, Selasa (16/10/2017). Agendanya kali ini adalah tahapan pembuatan makalah dengan tema rencana strategis para peserta lelang jabatan dalam rangka mendukung terwujudnya visi misi Bupati Grobogan. Pelaksanaan tahapan pembuatan makalah yang dilangsungkan di gedung Riptaloka, Setda Grobogan itu dibuka Sekretaris Daerah Moh Sumarsono. Hadir pula, Kepala Bappeda yang merangkap jadi Plt Kepala BKPPD Anang Armunanto. Jumlah peserta seleksi terbuka ada 9 orang. Sumarsono menyatakan, setelah pembuatan makalah, peserta seleksi terbuka masih harus mengikuti dua tahapan lagi. Yakni, tahapan presentasi makalah yang dibuat hari ini. Kemudian, satu tahapan lagi adalah wawancara dengan bupati. “Untuk tahapan presentasi dijadwalkan Rabu dan Kamis besok di UNS Inn Surakarta. Setelah itu dilanjutkan wawancara dengan Bupati Sri Sumarni. Dalam seleksi terbuka kita memang bekerjasama dengan kalangan perguruan tinggi, yakni dari UNS Surakarta,” jelasnya. Dijelaskan, dalam pelaksanaan seleksi terbuka ini dilakukan pengisian sembilan posisi. Yakni, Kepala Disporabudpar, Disnakertrans, DPUPR, DP3AKB, BPBD, Badan Kesbanglinmas, BKPPD, Dinas Ketahanan Pangan (DKP) dan Dinas Kesehatan. Peserta pembuatan makalah diberikan waktu sekitar 2 jam oleh panitia. Masing-masing peserta diminta membuat makalah dengan laptop. Pada awalnya, tahapan pembuatan makalan ini berjalan dengan lancar. Namun, pada pertengahan acara sempat terjadi kendala teknis yang cukup mengganggu para peserta. Hal ini menyusul padamnya aliran listrik di gedung Riptaloka. Beberapa peserta sempat dibikin kaget dengan padamnya aliran listrik ini karena laptopnya langsung ikut mati. Soalnya, laptop beberapa peserta ini baterainya bermasalah sehingga harus selalu tersambung aliran listrik supaya bisa terus menyala. Akibat matinya laptop ini, tulisan makalah yang sudah dibuat hilang karena belum sempat tersimpan. Tidak lama kemudian, laptop para peserta yang sebelumnya mati akhirnya bisa menyala lagi. Hal ini setelah adanya pasokan aliran listrik yang diambilkan dari genset kantor BPPKAD di sebelah selatan gedung Riptaloka. Beberapa peserta yang tulisannya sempat hilang terpaksa harus mengulang pembuatan makalah dari awal lagi. Meski laptop sudah bisa menyala, kendala yang dialami peserta seleksi terbuka belum berakhir. Soalnya, pasokan listrik dari genset itu kapasitasnya terbatas sehingga tidak mampu menyalakan lampu dan AC yang ada di dalam ruangan. Kondisi ini menyebabkan ruangan terasa panas dan agak gelap karena tidak ada lampu yang menyala. Untuk mengatasi kendala ini, pintu ruangan samping dan gordin terpaksa dibuka agar ruangan menjadi terang dan tidak terlalu panas karena ada angin masuk. Editor : Supriyadi

Baca Juga

Komentar