Portal berita lokal yang menyajikan informasi dari Kudus, Jepara, Pati, Rembang, Blora, dan Grobogan secara cepat, tepat, dan akurat.

Mantan Cawagub Ida Fauziyah Rayu Emak-emak di Jateng Agar Tak Kepincut Sandiaga Uno

MuriaNewsCom, Semarang – Sandiaga Uno, Calon Wakil Presiden (Cawapres) pendamping Prabowo Subianto menjadikan kaum perempuan (emak-emak) sebagai fokus dalam pendekatan. Sandi juga telah turun ke Jateng keliling ke sejumlah daerah untuk memikat calon pemilih.

Sejumlah daerah yang menjadi lumbung suara koalisi parpol pendukung Jokowidi Jateng pun didatangi. Untuk menangkis gerakan yang dilancarkan Sandi Uno, Mantan Calon Wakil Gubernur Jawa Tengah, Ida Fauziyah pun ikut turun untuk menjaga suara perempuan agar tak lari ke Sandi.

Sebagaimana diketahui, Ida Fauziyah merupakan kader PKB yang merupakan parpol pendukung Jokowi-Ma’ruf Amin. Meskipun dalam Pilgub Jateng 2018 lalu, Ida Fauziyah yang berdampingan dengan Sudirman Said diusung Gerindra, Ida memastikan akan menjaga suara emak-emak di Jateng berlabuh ke Jokowi-Ma’ruf.

Komitmen ini dikatakan Ida saat deklarasi “Suara Perempuan untuk Jokowi” (Super Jokowi) Jawa Tengah di Semarang, Jumat (28/9/2018). Ida juga didapuk sebagai Koordinator Seknas ”Seper Jokowi”. “Saya memang lebih khusus untuk menggerakkan kaum perempuan,” kata Ida.

Mantan ketua umum Fatayat PBNU ini menyatakan, dukungan kepada dirinya saat Pemilihan Gubernur-Wakil Gubernur Jateng 2018 cukup signifikan.

“Itu akan kami optimalkan lagi, tentunya bersama suara-suara dari parpol koalisi yang sama-sama mendukung Pak Jokowi dan Kiai Ma’ruf Amin. Berikutnya adalah kerja nyata di lapangan untuk mengajak dan mengambil hati kaum perempuan untuk memilih Pak Jokowi,” ujarnya.

Ketua Lembaga Kemaslahatan Keluarga (LKK) PBNU ini menyatakan, “Super Jokowi” sudah terbentuk di berbagai provinsi.

Di Jawa Tengah, bersama parpol koalisi, ia menargetkan bisa meraih 80 persen suara untuk memenangkan Jokowi-Ma’ruf.

Sementara itu, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar menyatakan, Jokowi-Ma’ruf Amin adalah simbol agamis-nasionalis.

“Nasionalis tentu punya ajaran agamis. Sementara agamis sudah jelas, hubbul wathon minal iman (membela agama bagian dari iman),” tuturnya.

Menurut Cak Imin, jika setiap hari masyarakat terus digugah bahwa kita semua nasionalis, kita semua agamis, maka Indonesia akan aman dan sejahtera.

Editor : Ali Muntoha

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.