Jumat, 29 Maret 2024

Angkat Tema Kitab Kuning, Siswa MA Salafiyah Kajen Ini Juara Esai se-Jateng

Cholis Anwar
Selasa, 25 September 2018 17:04:39
Perwakilan dari MA Salafiyah Kajen saat mendapatkan piala dalam sayembara menulis esai di Balai Bahasa Jateng. (MuriaNewsCom/Cholis Anwar)
Murianews, Pati - Mulai berkurangnya minat membaca kitab kuning di kalangan santri, rupanya mampu menjadi bahasan yang menarik dalam sayembara menulis se-Jawa Tengah yang digelar Balai Bahasa belum lama ini. Bahkan, berkat topik tersebut, santri MA Salafiyah Kajen berhasil membawa pulang juara dalam kompetisi tersebut. Adalah Nurul Hidayati, santri MA Salafiyah Kajen yang berhasil meraih juara itu. Dia mengaku keberadaan madrasahnya yang berada di pusat pondok pesantren memberinya ide untuk menulis tentang kehidupan pesantren saat ini. “Mengatasi persoalan itu sebenarnya madrasah dan pesantren sudah mulai mengambil berbagai macam upaya untuk menumbuhkan kembali minat baca dan mempelajari kitab kuning,” ujarnya. Dia juga merasa beruntung karena berkat apa yang didalaminya lewat esai yang ditulisnya itu, membuatnya lebih memahami betapa pentingnya belajar kitab kuning. Dirinya juga bersyukur bersekolah di madrasah yang menjadikan membaca kitab kuning bagi peserta didiknya menjadi salah satu fokus pembelajaran. “Awalnya saya sempat pesimis, bahkan sempat salah dalam penulisan. Beruntung sempat diingatkan oleh Bu Widya Lestari, guru pembimbing Karya Ilmiah Remaja (KIR) di sekolah tentang sistematika yang benar. Akhirnya saat tulisan esai ini saya kirimkan berhasil masuk dalam 10 tulisan peserta terbaik dan setelah dipresentasikan mampu mendapat juara dua,” ungkapnya. Sementara itu, Waka Kurikulum MA Salafiyah Sulhan mengaku hingga saat ini pihaknya memang tengah fokus dalam memberikan pembekalan budaya literasi pada peserta didiknya. Salah satunya yakni dengan pembinaan ekstrakurikuler KIR. “Beberapa tahun ini, kami juga berusaha meningkatkan minat baca dan menulis di kalangan peserta didik. Termasuk menambah buku bacaan di perpustakaan, mengadakan pelatihan penulisan, ektrakulikuler KIR, hingga pemberian  tugas wajib bagi seluruh peseta didik untuk membuat tulisan berupa artikel, esai atau cerpen,” tandasnya. Editor : Supriyadi

Baca Juga

Komentar