Jumat, 29 Maret 2024

29.032 Sego Jangkrik Buka Luwur Sunan Kudus Ludes Dalam Hitungan Jam

Dian Utoro Aji
Kamis, 20 September 2018 09:43:19
Pembagian berkat kepada masyarakat umum pada puncak tradisi Buka Luwur Kanjeng Sunan Kudus 10 Muharram 1440 atau bertepatan pada hari Kamis (20/8/2018). (MuriaNewsCom/Dian Utoro Aji).
Murianews, Kudus – Sebanyak 29.032 sego jangkrik yang dibuat Yayasan Masjid, Menara, dan Makam Sunan Kudus (YM3SK) selaku panitia buka luwur Sunan Kudus ludes dalam hitungan jam, Kamis (20/9/2018). Itu terjadi lantaran sego jangkrik dianggap membawa berkah bagi yang memakannya. Dari pantauan lapangan, pembagian nasi berkat dilakukan bersamaan dengan puncak tradisi buka luwur, Kamis (20/9/2018) pagi. Untuk pembagiannya dipisahkan menjadi dua kategori, yakni umum dan undangan. Untuk berkat umum diberikan melalui antrean yang dipisahkan berdasarkan jenis kelamin, yaitu laki-laki dan perempuan. Mereka secara bergantian mengantre mendapatkan nasi yang dipercaya membawa berkah tersebut. Sementara untuk undangan sedikit berbeda. Berkat yang didapat berupa keranjangan. Jumlahnya ada sebanyak 2.498 keranjang. Hanya saja, isinya sama. Baik lauk ataupun nasi yang diberikan juga sama seperti yang dibagikan lewat jalur umum. Itu karena semua berkat tersebut, baik undangan ataupun umum diolah dari 11 ekor kerbau, 84 ekor kambing, dan 6.760 kg beras. [caption id="attachment_148852" align="alignnone" width="715"] Sejumlah warga mengajak anak-anaknya ikut mengantre sego jangkrik Buka Luwur Sunan Kudus, Kamis (20/9/2018). (MuriaNewsCom/Dian Utoro Aji)[/caption] Ketua Yayasan Masjid, Menara, dan Makam Sunan Kudus  (YM3SK) M Nadjib Hasan mengatakan, semua yang diolah dalam buka luwur berasal dari shodaqoh masyarakat. Untuk jumlah berasnya mencapai 12 ribu kg. "Kerbau dan kambing juga berasal dari shodaqoh masyarakat. Karena itu semua dikembalikan lagi ke masyarakat," jelasnya kepada awak media, Kamis (20/9/2018). Sementara itu sebelumnya juga telah dibuat dan dibagikan bubur asyuro. Bubur asyuro adalah tradisi yang dipertahankan selama bertahun-tahun. Hanya saja bubur asyuro dilaksanakan pada 9 Muharram 1440 atau Rabu (19/9/2018) kemarin. "Bubur Asyuro dimasak menggunakan sembilan bahan. Meliputi beras, jagung,  kacang hijau, kacang tolo, kacang tanah, kedelai, ketela, ubi jalar, dan pisang. Selain itu, juga diberi bumbu gulai, daun pandan, serai dan lainnya," kata Muflicha salah satu panitia pembuatan bubur arsyuro. Proses masak bubur tersebut, membutuhkan waktu selama tiga jam hingga matang. Setelah matang, bubur lantas ditaruh wadah berupa daun pisang. Kemudian diberi toping atau taburan yang juga menggunakan sembilan jenis bahan. "Yakni taoge, cabai, tempe, tahu, udang, ikan teri, jeruk pamelon, dan bulatan daging kerbau. Setelah itu, bubur baru dibagikan ke warga sekitar Menara Kudus," ujarnya. Tahun ini, panitia membuat bubur sekitar enam kawah atau tungku. Setiap kawah terdiri atas 150 porsi. Sehingga, total bubur yang dibuat tahun ini hampir seribuan. Editor: Supriyadi

Baca Juga

Komentar