Kamis, 28 Maret 2024

Tanam Padi Seluas 11.989 Hektare di Grobogan Dipercepat, Ini Tujuannya

Cholis Anwar
Rabu, 19 September 2018 15:54:57
Bupati Grobogan Sri Sumarni bersama Asisten II Pemprov Jateng Prijo Anggoro Budi Rahardjo dan jajaran direksi Petrokimia saat mengadiri acara Gebyar Petroganik dan percepatan tanam padi di Desa Mangunsari, Kecamatan Tegowanu, Rabu (19/9/2018). (MuriaNewsCom/Dani Agus)
Murianews, Grobogan - Pemkab Grobogan melakukan upaya terobosan untuk meningkatkan produksi padi. Caranya dengan melakukan percepatan tanam padi pada lahan seluas 11.989 hektare yang tersebar di beberapa kecamatan. Tanam padi lebih awal dari biasanya dilakukan dalam kurun waktu Agustus hingga Oktober mendatang. Untuk bulan September ini, percepatan tanam padi dilakukan pada lahan seluas 922 hektare yang tersebar di dua desa. Yakni, Desa Mangunsari, Kecamatan Tegowanu dan Desa Rowosari, Kecamatan Gubug. Percepatan tanam ini dilakukan di lahan tadah hujan dengan mengandalkan aliran irigasi dari sungai Tuntang. “Seperti diketahui, Kabupaten Grobogan merupakan salah satu lumbung padi yang memberikan kontribusi cukup besar bagi penyediaan pangan di Provinsi Jawa Tengah. Akan tetapi musim panennya belum bisa merata dari bulan ke bulan,” kata Bupati Grobogan Sri Sumarni, saat mengadiri acara Gebyar Petroganik dan percepatan tanam padi di Desa Mangunsari, Kecamatan Tegowanu, Rabu (19/9/2018). Hadir dalam kesempatan itu, Asisten II Pemprov Jateng Prijo Anggoro Budi Rahardjo dan jajaran direksi Petrokimia. Tampak pula, perwakilan FKPD, Kepala Dinas Pertanian Grobogan Edhie Sudaryanto. Sri Sumarni menyatakan, pada  bulan-bulan tertentu masih terjadi paceklik produksi padi. Yaitu pada bulan November dan Desember. “Untuk mengisi kekosongan produksi pada bulan November dan Desembar tersebut, perlu dilakukan percepatan tanam agar panen padi agar ada panen pada bulan-bulan paceklik tersebut. Dengan adanya panen bulan November dan Desember maka harganya pasti tinggi karena saat itu tidak banyak areal panennya,” jelasnya. Sri menambahkan, kegiatan percepatan tanam tersebut merupakan salah satu bentuk dukungan Upaya Khusus Padi Jagung Kedelai (UPSUS PAJALE) yang dilakukan sejak 2014. Dengan dukungan penuh TNI, upaya tersebut berhasil mendongkrak produksi padi di Grobogan. Dia menjelaskan, pada 2015 produksi padi di Kabupaten Grobogan mencapati 799.307 ton. Kemudian, capaian tersebut meningkat menjadi 843.863 ton pada 2016 dan 864.977 ton pada tahun 2017. Peningkatan produksi tersebut dilakukan dengan optimalisasi penggunaan lahan, dan perluasan panen di areal hutan dan lahan kering. Editor: Supriyadi

Baca Juga

Komentar