Jumat, 29 Maret 2024

Kemendikbud: Pendidikan Industri Itu 70 Persen Praktik 30 Persen Teori  

Cholis Anwar
Kamis, 30 Agustus 2018 14:36:29
Suryadi Guyatna, Kasubdit penyelarasan Kejuruan dan Kerjasama Industri Kemendikbud RI. (MuriaNewsCom/Cholis Anwar)  
Murianews, Pati - Pendidikan industri di era yang semakin global ini, menjadi penting untuk diterapkan. Apalagi, persaingan dunia usaha semakin tak tertahankan, seiring dengan berkembangnya produk teknologi yang memaksa manusia untuk cerdas dalam mencari peluang. Apabila dalam dunia pendidikan tidak diajarkan hal yang demikian itu, outputnya tidak akan bisa maksimal. Ikhwal tersebut disampaikan oleh Kasubdit Penyelarasan Kejuruan dan Kerjasama Industri Kementerian pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Saryadi Guyatna saat berkunjung di Pati beberapa hari lalu. Dia berpesan agar pendidikan tidak hanya terbatas pada teori, tetapi harus lebih banyak praktik. “Pendidikan saat ini memang memaksa anak bangsa untuk mengenal dunia Industri. Itu dalam rangka untuk penyelarasan dengan dunia kerja dan dunia usaha. Karena itulah, program pendidikan industri ini lebih banyak praktik, yakni 70 persen dan teori hanya 30 persen,” ungkapnya. Lebih dari itu, dia mengistilahkan dengan pendidikan vokasi yang mempermudah anak-anak didik untuk terjun langsung ke dunia industri usai luus sekolah. Dalam pendidikan vokasi itu, selama berada di bangku sekolah, mereka akan digembleng sedemikian rupa, sehingga ketika sudah lulus, siap ditempatkan di industri yang sudah menjalin kerja sama dengan kementerian. “Untuk menampung tenaga terdidik itu, kami juga sudah menjalin kerjasama indusri baik dalam maupun luar negeri, yakni dengan Jerman.  Itu muali dari proses pengembangan hingga nantinya pelaksanaan pendidikan dan penjaminan mutu lulusan,” imbuhnya. Dia juga mengakut telah mendorong pemerntah agar mengalokasikan anggaran untuk pendidikan vokasi tersebut. dengan begitu, akan terbentuklah sumber daya manusia (SDM) yang mumpuni dan mampu mencipta ruang-ruang industri baru di negeri ini. “Indiustri memerlukan kecepatan, industri memerlukan akurasi, dan insdustri memerlukan kualitas. Jika ketiganya itu sudah kita laksanakan, maka akan tercipta SDM yang mempuni dan mempunyai kualitas tinggi,” tegasnya. Editor: Supriyadi

Baca Juga

Komentar