Jumat, 29 Maret 2024

Hadapi Persaingan, Koperasi di Kudus Dituntut Lebih Kreatif Mengembangkan Usaha

Murianews
Senin, 20 Agustus 2018 11:30:09
Dinas Tenaga Kerja Perindustrian Koperasi dan UKM Kabupaten Kudus menggelar bintek utk meningatkan mutu dan pelayanan koperasi-koperasi di Kudus. (Disnaker Perinkop dan UKM)
Murianews, Kudus – Koperasi di Kudus dituntut untuk lebih kreatif dalam menjalankan usahanya. Apalagi, ketika menghadapi persaingan usaha yang semakin ketat dewasa ini. Bisa dikatakan, koperasi sekarang bersaing langsung dengan lembaga usaha komersial yang memiliki modal jauh lebih besar. Kepala Dinas Tenaga Kerja Perindustrian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Disnaker Perinkop dan UKM) Kudus Bambang Tri Waluyo mengatakan, kebutuhan anggota koperasi yang semakin meningkat seharusnya bisa dimaksimalkan pengelola untuk mengembangkan usahanya. Misalnya saja koperasi guru atau pegawai negeri. Harus diakui, finansial guru dan pegawai negeri yang terus meningkat harus bisa ditangkap sebagai peluang usaha koperasi. ”Semakin kreatif pengurus koperasi, maka akan semakin mampu menjadikan koperasi yang dikelolanya menjadi lebih berkembang. Hal ini bisa diwujudkan jika pengurus (koperasi) berani melakukan terobosan-terobosan baru,” kata Bambang. Pihaknya mengakui, bukan perkara mudah untuk mengembangkan koperasi. Banyak kendala yang dihadapi untuk merealisasikan. Misalnya kendala modal atau Sumber Daya Manusia (SDM). Namun, bukan berarti tidak ada jalan keluar. ”Kami menjumpai ada koperasi yang justru memiliki dana kas besar tapi tidak bisa disalurkan secara maksimal untuk mengembangkan usaha,” jelasnya. Sejauh ini, Pemkab Kudus terus berupaya menjadi fasilitator bagi pengurus-pengurus koperasi agar terus berkembang. Di antaranya dengan menyelenggarakan pelatihan-pelatihan dan workshop. Pelatihan ini terdiri dari workshop kelembagaan dan keuangan. Dalam kesempatan tersebut, peserta workshop dibekali dengan pengetahuan tentang penyusunan struktur organisasi koperasi sesuai undang-undang yang berlaku. Selain itu, peserta juga diharapkan mampu menguasi tata cara menyusun laporan keuangan. Hal ini mencakup bagaimana menyusun neraca keuangan, perhintungan hasil usaha, serta membuat laporan perubahan modal. Kabid Koperasi dan UKM Abi Wibowo menambahkan, koperasi yang senantiasai mengikuti perkembangan zaman tentu tidak akan ditinggalkan anggotanya. ”Misalnya kebutuhan tentang barang-barang elektronik atau kebutuhan rumah tangga lainnya. Apabila koperasi bisa memberikan harga yang bersaing dengan toko-toko komersial, tentu anggota akan tetap memilih koperasi,” ujarnya. Begitu juga dengan kebutuhan lain yang sifatnya membutuhkan modal besar seperti pembelian rumah atau kendaraan. Kalau modal yang dimiliki koperasi tersebut bisa menjangkau, maka tidak ada salahnya untuk dilakukan. Atau bisa saja koperasi mengakses perbankan untuk menambah permodalan. ”Di Kudus sudah ada beberapa koperasi yang merambah dunia properti. Namun, ini masih didominasi koperasi-koperasi milik perusahaan besar. Tapi setidaknya, keberhasilan ini mampu dijadikan contoh untuk mulai diterapkan di koperasi-koperasi dengan skala yang lebih kecil,” terang Abi.  (nap)

Baca Juga

Komentar