Jumat, 29 Maret 2024

28 Anak di Grobogan Terdeteksi Alami Stunting

Dani Agus
Senin, 20 Agustus 2018 11:08:45
Sekda Grobogan Moh Sumarsono menyampaikan pada masyarakat tentang masalah stunting dalam pagelaran wayang kulit di Alun-alun Purwodadi. (MuriaNewsCom/Dani Agus)
Murianews, Grobogan - Pemkab Grobogan saat ini mulai memberikan perhatian serius terhadap masalah stunting. Hal ini dilakukan seiring adanya kasus stunting yang ditemukan di sejumlah kecamatan. “Saat ini sudah ada kasus stunting di 10 desa yang ada di 5 kecamatan. Totalnya, ada 28 anak yang mengalami stunting. Oleh sebab itu, masalah stunting harus segera ditangani,” kata Sekda Grobogan Moh Sumarsono. Ia menjelaskan, kasus stunting ada di Desa Putatsari dan Karangharjo di Kecamatan Grobogan. Kemudian, Desa Termas (Karangrayung), Desa Sindurejo (Toroh), Desa Sidorejo (Pulokulon). Kasus stunting paling banyak terdapat di Kecamatan Geyer yang meliputi lima desa. Yakni, Desa Rambat, Juworo, Geyer, Ledokdawan, dan Karanganyar. “Stunting adalah gangguan pertumbuhan pada anak, karena tidak tercukupinya asupan gizi. Yakni, fisik anak terlihat lebih pendek dibandingkan teman-teman seusianya,” katanya. Sumarsono menyatakan, untuk menekan bertambahnya stunting, salah satunya adalah memberikan penyuluhan pada masyarakat. Yakni, menyampaikan apa itu stunting dan upaya pencegahan yang bisa dilakukan sejak dini. Salah satu media yang digunakan untuk sosialisasi adalah melalui pentas wayang kulit. “Jadi, pentas wayang kulit ini tadi tidak sekedar hiburan saja. Tetapi ditengah pentas ada dialog tentang stunting yang perlu disampaikan pada masyarakat,” katanya. Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Grobogan Lely Atasti menyatakan, jika sudah mengalami stunting maka sulit sekali dikembalikan pada kondisi semula. Untuk itu, masalah stunting harus segera ditangani dengan cepat dan tepat. Dijelaskan, gejala stunting sudah terjadi sejak anak masih dalam kandungan. Kondisi ini disebabkan asupan makanan ibu selama hamil kurang berkualitas sehingga nutrisi yang diterima janin sedikit. Kondisi ini menjadikan pertumbuhan janin di dalam kandungan mulai terhambat dan terus berlanjut setelah kelahiran. “Selain itu, stunting juga bisa terjadi akibat asupan gizi saat anak masih di bawah usia 2 tahun tidak tercukupi. Bisa terjadi akibat tidak diberikan ASI ekslusif atau makanan pendamping ASI kurang mengandung gizi,” jelasnya. Editor : Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar