Jumat, 29 Maret 2024

Lagi, Tim Indonesia Kalah di Babak Penyisihan

Supriyadi
Jumat, 17 Agustus 2018 11:35:31
Duet I Made Galung Kesuma Negara (kiri) dan Faisal Rendy Wardana berusaha membaca arah pergerakan lawan. (MuriaNewsCom/Supriyadi)
Murianews, Nay Phi Taw – Timnas Tenis Meja Indonesia lagi-lagi harus menuai kekalahan di babak penyisihan di kejuaraan pingpong Asia ’’The 24th Asian Junior and Cadet Table Tennis Championship’’ di Wunna Theikdi Indoor Stadium, Nay Pyi Taw, Myanmar. Dua wakil Indonesia di ganda putra bahkan tak berdaya melawan lawan-lawannya. Di tim pertama, I Made Galung Kesuma Negara yang disandingkan Faisal Rendy Wardana tak bisa mengalahkan wakil India. Mereka bahkan ditundukkan dengan skor 0-3. Di babak pertama, Galung/Rendy langsung diberikan spin keras. Mereka bahkan terkesan tak bisa membaca di mana bola akan ditempatkan. Hal itu pun berlangsung hingga tiga set. Pelatih putra Indonesia, Agus Fredi Pramono bahkan terlihat beberapa kali memberikan arahan. Hanya hal tersebut tak mempan. Skor 0-3 pun mengakhir pertandingan tersebut. Sementara pasangan Fernando Melkyanus/Muhammad Irvan Sumarta juga tak bisa menahan gempuran dari Taiwan. Meski berhasil mencuri satu set, namun keduanya harus menyerah dengan skor 1-3. Mereka bahkan terkesan di dekte oleh lawan. [caption id="attachment_147294" align="alignnone" width="1890"] Pasangan Muhammad Irvan Sumarta (kiri) dan Fernando Melkyanus berusaha mengembalikan bola dari lawan (MuriaNewsCom/Supriyadi)[/caption] Beberapa spin dan top spin bahkan berhasil membuat kedua pemain Indonesia kalang kabut. Kecepatan, akurasi dan timing yang tepat berhasil memporak-porandakan pertahanan Galung Rendy. Hal itu membuat keduanya terlihat down. ’’Tadi memang banyak bola-bola spin yang hebat dari Taiwan. Dari situ terlihat jelas skill pemain dan mentalnya jauh dari lawan,’’ kata Fredi. Fernando, lanjutnya, yang diharapkan bisa menjadi tulang punggung dalam kejuaraan ini juga sama. Kerja sama dan akurasi dari pemain terasa begitu kurang. Meski melawan unggulan, harusnya keduanya bisa mencuri angka dan menang lebih dari satu set. ’’Kalau skill-nya memang bagus, tapi mentalnya masih kurang. Pasangannya juga. Nah, ini yang harus segera dibenahi,’’ tegasnya. Sementara untuk Galung/Rendy, pertandingannya juga jauh dari harapan. Terlebih lagi mereka tak bisa mendapat kemenangan satu pun dari set yang dimainkan. ’’Kalau melihat lawannya, harusnya mereka juga bisa mendapat satu atau dua set. Tapi karena memang sudah grogi saat melihat spin yang keras, semua yang dimilki pemain langsung buyar,’’ tegasnya. Persoalan tersebut, tambahnya, bisa diantisipasi dengan melakukan banyak pertandingan. Semakin banyak ketemu pemain hebat, secara otomatis keahlian mereka bisa meningkat. Hal tersebut bisa dilakukan dengan mengikuti banyak pertandingan dan sparing patner dengan pemain yang berada di level atas. ’’Nah itu yang perlu diperlukan. Jadi atlet bisa berkembang,’’ tandasnya. Editor: Deka Hendratmanto

Baca Juga

Komentar