Kamis, 28 Maret 2024

Melihat dari Dekat Wunna Theikdi Indoor Stadium, Venue Kejuaraan Pingpong Asia Berkapasitas 11 Ribu Tempat Duduk

Supriyadi
Kamis, 16 Agustus 2018 08:41:58
Pemred MuriaNewsCom Deka Hendratmanto berpose di luar bangunan Wunna Theikdi Indoor Stadium yang modern dan minimalis. (Facebook Deka Hendratmanto)
Murianews, Nay Pyi Taw – Kesan megah sudah terlihat dari jauh ketika tim MuriaNewsCom melihat untuk pertama kalinya bangunan Wunna Theikdi Indoor Stadium, tempat digelarnya kejuaraan pingpong Asia ’’The 24th Asian Junior and Cadet Table Tennis Championship” di Nay Pyi Taw, ibukota baru Myanmar, Senin (13/8/2018) lalu. Stadion indoor ini hanyalah satu di antara sekian banyak stadion lain yang berada di kompleks sport center Wunna Theikdi Stadium yang begitu luas. Tercatat, di kompleks ini pernah digelar sejumlah even internasional, seperti AFF U-16 Youth Championship 2013, SEA Games 2013, ASEAN Para Games 2014, AFC U-19 Championship 2014, dan yang paling gres adalah Asian Men’s Club Volleyball Championship 2018 yang baru usai tepat sepekan sebelum kejuaraan pingpong Asia dimulai. Tidak sulit untuk mencapai stadion ini. Meski berjarak 11 kilometer dari The Hotel Royal ACE, tempat timnas pingpong dan MuriaNewsCom menginap, namun hanya butuh sekitar 15-20 menit berkendara untuk sampai ke sana. Apalagi jalanan kota Nay Pyi Taw begitu lengang bak ’’Kota Hantu’’. [caption id="attachment_147123" align="alignnone" width="1890"] Inilah penampakan arena Wunna Theikdi Indoor Stadium Gedung B yang menjadi venue kejuaraan pingpong Asia. (MuriaNewsCom/Supriyadi)[/caption] Dari luar, bangunan Wunna Theikdi Indoor Stadium memang cukup megah dengan sentuhan arsitektur yang modern dan minimalis. Stadion indoor ini dibagi menjadi tiga bangunan (Gedung A, B, dan C) yang terhubung dengan koridor. ’’Pada saat SEA Games 2013, stadion ini digunakan untuk pertandingan wushu, sepak takraw, dan badminton. Di luar pertandingan resmi, tempat ini juga digunakan untuk latihan basket dan voli,’’ jelas A Nyein Thu, liaison officer (LO) timnas Indonesia yang jadi pemandu dadakan untuk MuriaNewsCom. Kesan sedikit berbeda muncul ketika MuriaNewsCom menelusuri fasilitas yang ada di dalam gedung. Lantai terlihat mengkilap karena hasil pengecatan dengan epoxy yang jamak digunakan di lantai parkir indoor di pusat perbelanjaan. Namun demikian, kondisinya tidak rata dan banyak yang mengelupas di sana sini. Di sepanjang koridor setelah melewati pintu masuk, banyak ruangan kosong dan tidak terpakai. Di antaranya ruang media, ruang press conference, dan ruang arbitrase. Di bagian ini, ada kesan kotor dan sedikit jorok karena ada genangan air di sekitar toilet. Genangan ini muncul dari selang air yang bocor. [caption id="attachment_147124" align="alignnone" width="1890"] Tribun tambahan dengan kapasitas 84 tempat duduk ini sangat fungsional karena bisa digelar jika dibutuhkan dan bisa ’’dilipat’’ jika tidak dibutuhkan. (MuriaNewsCom/Deka Hendratmanto)[/caption] Masuk ke arena, terlihat deretan bangku penonton yang terlipat dan tersusun rapi lengkap dengan dua layer LED ukuran raksasa ala stadion-stadion sepak bola di belahan negara-negara Eropa, khususnya Inggris. Gedung A dan C masing-masing memiliki kapasitas 3.000 tempat duduk, sementara Gedung B kapasitasnya 5.000 tempat duduk. ’’Itu belum termasuk tribun tambahan yang mengelilingi lapangan pertandingan,’’ ujar A Nyein Thu seraya menunjuk tribun yang bisa ’’dilipat’’ dan disandarkan ke dinding stadion. Lantai arena pun sudah menggunakan jenis parket (parquet floor), lantai yang memang menjadi standar venue olahraga. Sementara untuk keperluan pertandingan, pihak penyelenggara menggelar vinyl di atas lantai parket. Penggunaan lapisan vinyl ini memang diperlukan untuk pertandingan cabor tertentu seperti pingpong. Sistem penerangan di dalam gedung juga sangat memadai. Gedung A dan C masing-masing dilengkapi dengan 70 lampu sorot. Sedangkan Gedung B yang kapasitasnya paling besar dilengkapi tak kurang dari 90 lampu sorot. Meski cukup terang, tapi suasana di dalam gedung tidak lantas membuat gerah. Ini karena pengelola menyalurkan tenaga pendingin raksasa yang dihembuskan mengelilingi lapangan. Sehingga meski terang, tapi suasana di dalam stadion justru cenderung sejuk. [caption id="attachment_147125" align="alignnone" width="1890"] Setiap Gedung memiliki sistem penerangan yang sangat memadai dengan dua tipe lampu sorot, menyesuaikan jenis pertandingan. (MuriaNewsCom/Deka Hendratmanto)[/caption] Editor: Deka Hendratmanto

Baca Juga

Komentar