Kamis, 28 Maret 2024

Siswa SD Islam Kauman Pati Salat Gaib untuk Korban Gempa Lombok

Cholis Anwar
Sabtu, 11 Agustus 2018 13:05:03
Para siswa SD Islam Kauman Pati melakukan salat ghaib di halaman sekolah beberapa waktu lalu. (MURIANEWS/Cholis Anwar) 
Murianews, Pati - Berbagai aksi galang bantuan banyak dilakukan oleh masyarakat yang peduli terhadap korban gempa Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). Ada yang menggalang bantuan berupa dana, sembako, dan berbgai barang bantuan lainnya untuk korban yang mengungsi.

Namun, bagi siswa di SD Islam Kauman Pati, mereka memberikan bantuan secara berbeda. Yakni degan melakukan salat gaib yang ditujukan kepada korban gempa yang sudah meninggal. Mereka nampak antusias dan mengiktui salat di halaman sekolah secara seksama.

Kepala SD Islam Kauman Pati, Riyanawati mengatakan, pihaknya memang sengaja mengajak anak-anak didik untuk peduli kepada sesama, terutama kepada korban meninggal. Karena secara materi tentunya mereka tidak memiliki, tetapi secara spiritual mereka bisa mengirimkan doa kepada korban gempa Lombok.

“Karena itulah, kami mengajak anak-anak untuk salat gaib agar para arwah korban gempa, semua dosanya diampuni oleh Allah,” ujarnya, Sabtu (11/8/2018).

Dia juga mengaku, meskipun mereka tergolong masih anak-anak, tetapi ajaran-ajaran peduli kepada sesama itu harus diterapkan. Itu agar kelak ketika mereka sudah dewasa dan berkumpul dengan masyarakat luas, mereka bisa menerapkan ilmu-ilmu yang sudah dipelajari di SD tersebut.

“Selain itu, tujuan kami juga agar anak-anak mempunyai pengalaman bagaimana caranya melaksanakan salat gaib. Mungkin di rumah mereka tidak pernah melakukan salat gaib, tetapi di sekolah ini, kami ajarkan dan langsung praktik,” imbuhnya.

Dengan begitu, lanjut Riyana, anak-anak akan lebih mudah untuk berempati apabila tetangganya ataupun warga di lingkungannya mendapatkan musibah.

Penerapan nilai-nilai sosial itu dinilainya harus dilakukan sejak dini mungkin. Sehingga, kesadaran itu akan tumbuh dan mendarah daging pada sanubari masing-masing anak.

“Yang paling utama adalah membentuk niat anak untuk membantu sesama. Sehingga 191 siswa yang kami bimbing ini, benar-benar menjadi insan yang sholih-sholihah serta gemar membantu sesama,” tandasnya.

Editor : Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar