Kamis, 28 Maret 2024

Ganjar Beri Tugas Baru Pada Camat, Jadi Pengawas Sampah

Murianews
Kamis, 9 Agustus 2018 14:15:49
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo menandatangani deklarasi Jateng bebas sampah
Murianews, Jepara – Gubernur Jateng Ganjar Pranowo memberi perintah baru terhadap semua camat di provinsi ini. Para camat diberi tugas sebagai pengawas dan penanggungjawab persoalan sampah di daerahnya. Ini dikatakan Ganjar ketika membuka peringatan Hari Lingkungan Hidup tingkat Jateng, yang dipusatkan di Pantai Bandengan, Jepara, Kamis (9/8/2018). Perintah baru ini diberikan, sebagai upaya untuk menekan jumlah sampah yang semakin hari semakin menumpuk. Di Jawa Tengah, produksi sampah tiap harinya bahkan mencapai 15 ribu ton. Oleh karenanya menurut dia, persoalan sampah harus ’digeruduk’ semua lapisan, termasuk para aparatur sipil negara (ASN). Dia menginstruksikan para ASN agar bersih-bersih lingkungan kantor selepas senam bersama. Di sisni peran camat untuk bertanggungjawab dan mengawasi program ini hingga ke tingkat desa-desa. "Anggere dino jemuah dadekne dino krida. Nek zaman ndisik do olahraga, saiki plus resik-resik. Kulo pengen mulai sesuk esuk. Ini perintah gubernur. (Tiap Jumat jadikan hari krida. Jika zaman dulu cuma olahraga sekarang plus bersih-bersih," kata Ganjar. Ia memerintahkan para ASN tak boleh hanya membersihkan lingkungan kantornya saja. Tetapi juga terjun membersihkan terminal, pasar, sungai dan ruang publik lainnya. "Niki ide yang saya inginkan nanti di Jawa Tengah bisa terlaksana. Kalau daerahe bersih kan semua jadi sama-sama nyaman," ujarnya. Bukan tanpa sebab Ganjar menghendaki keterlibatan semua pihak dalam penanganan  sampah, menurut data yang dia pegang sampah di Jawa Tengah tiap harinya mencapai sekitar 15.000 ton. Terkait peringatan Hari Lingkungan Hidup, Ganjar berharap para ASN mengurangi penggunaan plastik. Termasuk penggunaan botol plastik dalam setiap acara. "Kulo remen. Niki nganggo cara ndisik, isah-isah meneh, nganggo gelas. Terus panjenengan yen sangu mimik dikulinakne nganggo gembes. Nanti kalau ke kantor bawa itu mawon. Nek iso (Saya senang. Ini pakai cara dahulu, cuci piring lagi, pakai gelas. Kalau bawa minum biasakan pakai jiken. Kalau ke kantor bawa itu saja, Kalau bisa)," selorohnya. Sambutan yang diberikan Ganjar hari ini memang sebagian besar menggunakan bahasa Jawa. Hal ini sesuai program Pemprov Jateng di mana tiap hari Kamis menggunakan bahasa Jawa. Bahkan Ganjar juga mengeluarkan Peraturan Gubernur (Pergub) Jateng No 55/2014 tentang Bahasa, Sastra, dan Aksara Jawa untuk memperkuat program ini. "Pergub tersebut perlu diterbitkan agar masyarakat Jawa Tengah tidak kehilangan kepribadiannya," kata Ganjar beberapa waktu lalu. Editor : Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar