Jumat, 29 Maret 2024

Cari Titik Temu, Camat Mejobo Bakal Lakukan Mediasi Pencemaran Sungai Pendo

Dian Utoro Aji
Jumat, 3 Agustus 2018 16:50:24
Abdul Kadir Laksana Wijaya Kepala Sekolah SDN 4 Mejobo saat menunnukan sungai pendo yang terletak dibelakang SDN 4 Mejobo Kecamatan Mejobo, Kamis (2/8/2018). (MuriaNewsCom/Dian Utoro Aji)
Murianews, Kudus – Camat Mejobo Harso Widodo berencana melakukan mediasi dengan semua pihak terkait, Senin (6/8/2018) mendatang. Hal itu dilakukan supaya pencemaran Sungai Pendo bisa mendapat titik temu dan bisa mendapat solusi. “Selain dari warga, kami berencana mengundang perwakilan Dinas Perumahan Kawasan Pemukiman dan Lingkungan Hidup (PKPLH) Kudus, PG Rendeng, dan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana. Kami akan mintai keterangan dari beberapa pihak itu,” ujar dia, Jumat (3/8/2018). Ia mengatakan hasil dari mediasi tersebut akan disampikan secara terbuka. Sekaligus pihak-pihak yang terkait untuk melakukan peninjauan dan pengecekan secara langsung di lokasi pencemaran tersebut. “Ya tentunya dengan adanya mediasi itu, semua unsur pihak yang terkait untuk melakukan tindakan lanjuti pencemaran sungai pendo tersebut,”ungkapnya. Sementara itu, pemerhati lingkungan M. Widjanarko dari Muria Research Center (MRC) Indonesia meminta, warga sekitar Sungai Pendo untuk mengecek terdahulu. Apa betul pencemaran sungai tersebut akibat dari pabrik tebu ataupun bukan. “Maka perlu ada mediasi antara pihak-pihak terkait,”ungkap Widjanarko saat dihubungi, Jumat (3/8/2018). Ia menjelaskan, ketika ada aktivitas yang berpotensi merusak lingkungan, maka aktivitas tersebut harus memiliki instrumen lingkungan. Dalam hal ini berupaya agar tidak berpotensi merusak llingkungan dan masyarakat sekitar. “Masyarakat juga berhak memiliki lingkungan bersih dan tidak tercemar. Cek ijin pabrik, punya tidak instalasi untuk meminimalisir limbahnya,” tandasnya. Sebelumnya Warga desa Mejobo RT 4 RW 2 Kecamatan Mejobo mengeluhkan bau busuk di aliran sungai Pendo. Kuat dugaan bau busuk tersebut akibat dari pembuangan limbah PG Rendeng. Editor: Supriyadi

Baca Juga

Komentar