Jumat, 29 Maret 2024

DPN APTRI Nilai Kebijakan Pemerintah Terkait Gula Tindas Petani

Dian Utoro Aji
Kamis, 26 Juli 2018 13:23:02
M.Nur Khabsyin Sekjen Dewan Pimpinan Andalan Petani Tebu Rakyat Indonesia DPN APTRI. (MuriaNewsCom/Istimewa)
Murianews, Kudus – Dewan Pimpinan Andalan Petani Tebu Rakyat Indonesia (DPN APTRI) menolak kebijakan pemerintah terkait impor gula dan kewenangan bulog yang hanya diperbolehkan menjual gula ke pasaran. Akibatnya, gula petani tidak laku di pasaran. M.Nur Khabsyin Sekretaris Jenderal DPN APTRI mengatakan saat ini harga gula petani berkisar antara Rp 9.100 - Rp 9.300/kg. Harga tersebut jauh di bawah biaya pokok produksi (BPP) yang mencapai Rp 10.600/kg. Penurunan harga tersebut disebabkan karena kebijakan pemerintah sendiri. “Adanya impor yang tidak terkendali. Kemudian kebijakan surat Menko perekonomian no s-20, surat mendag no 885 surat dirjen PDN Kemendag no 456 yang intinya bulog yang membeli gula tani dengan harga dipatok Rp 9.700/kg. Dan hanya bulog yang boleh menjual gula curah/karungan ke pasar,” kata Khabsyin, Kamis (26/7/2018). Akibat adanya kebijakan pemerintah tersebut, kata dia, gula dari petani tidak laku dan sangat dirugikan. Tak hanya itu, gula di gudang-gudang pabrik gula menumpuk lebih 600 ribu ton. Petani tidak kuat membayar sewa lahan dan mengolah kembali tanaman yang baru selsai ditebang. Padahal, saat ini persediaan gula konsumsi (GKP) tahun 2018 sangat berlebih. Disebutkan dia, total gula GKP ada sebanyak 5.100.000 ton, sedangkan kebutuhan GKP tahun ini sebanyak 2,7-2,8 juta ton. Sehingg ada kelebihan 2,4 juta ton. “Saat ini pedagang takut membeli gula karena kuatir, harga gula semakin turun dan mereka takut dengan aturan bahwa hanya bulog yang boleh menjual gula ke pasar,” ungkapnya. Pihaknya meminta gula tani dihargai sebesar Rp 11.000/kg. Hal itu supaya ada keuntungan, meskipun usulan HPP dari sebsar Rp 12.000/kg. “Wacana pembelian gula tani oleg bulog Rp 9.700/kg seolah-olah menolong petani. Akan tetapi hakekatnya harga itu sama dengan membunuh petani. Kalau kebijakan pemerintah tidak menindas petani tentu harga akan normal,” tandasnya. Editor : Supriyadi

Baca Juga

Komentar