Jumat, 29 Maret 2024

Air Menyusut, Petani Sekitar Waduk Gunung Rowo Pati Tak Bisa Tanam Padi

Cholis Anwar
Rabu, 25 Juli 2018 15:54:05
Debit air Waduk Gunung Rowo yang mulai menyusut membuat petani di sekitar waduk ketar-ketir. (MuriaNewsCom/Cholis Anwar)
Murianews, Pati - Debit air di Waduk Gunung Rowo saat ini tinggal 700 ribu meter kubik. Padahal, musim kemarua mulai tiba. Dihawatirkan, debit air tersebut tidak mampu untuk mencukupi kebutuhan irigasi persawahan para  petani. Dardi (64) petani dari Kecamatan Trangkil mulai mengeluhkan hal tersebut. Sebab, dirinya hanya mengandalkan Waduk Rowo untuk kebutuhan irigasi sawahnya. Wajar, lantaran lahan yang dimiliki Dardi merupakan lahan tadah hujan. Sehingga, butuh pasokan air lebih banyak untuk mengairi sawahnya tersebut. “Ini kan sudah musim kemarau. Kalau tidak ada air dari Waduk Rowo, ya, kami tidak bisa menanam padi,” ungkapnya, Rabu (25/7/2018). Meski demikian, sebagian petani tetap menanam padi. Mereka berharap agar hujan segera turun sehingga bisa mengaliri sawahnya. Namun, tak sedikit pula padi yang sudah ditanam, kondisinya justru malah kering. “Banyak yang padinya kering. Itu kan karena mereka memaksakan diri untuk tetap menanam padi. Tapi hal seperti itu sudah sering terjadi. Mereka tidak kaget lagi kalau tanamannya kering,” imbuhnya. Sementara itu, Operator Bendungan Waduk Rowo Dian Saputra mengatakan, saat ini debit air di waduk tinggal 700 ribu meter kubik saja. Untuk kebutuhan irigasi, pihaknya tidak bisa memastikan, apakah sisa air tersebut akan di gelontorkn atau tidak. “Kapasitas air di wakduk rowo adalah sebanyak 5,1 juta meter kubik. Tetapi, saat ini hanya tinggal 700 ribu saja. Untuk permintaan irigasi, pemohon langsung saja ke dinas PSDA,” jelasnya. Waduk Rowo ini dimanfaatkan untuk irigasi sawah di lima kecamatan, yakni Kecamatan Tlogowungu, Trangkil, Wedarijaksa, Juwana dan Pati Kota. Hanya, debit air yang tinggal 700 ribu meter kubik tersebut, dimungkinkan tidak bisa digelomntorkan lagi. Mengingat, harus ada sisa air di waduk tersebut untuk pembasahan. Editor: Supriyadi

Baca Juga

Komentar