Jumat, 29 Maret 2024

Nabung Belasan Tahun, Tukang Becak di Grobogan Ini Bakal Naik Haji Bersama Istri

Dani Agus
Jumat, 20 Juli 2018 21:13:02
Mashuri, penarik becak yang tinggal di Dusun Bendo, Desa Getasrejo, Kecamatan Grobogan akan berangkat haji awal Agustus nanti. (MuriaNewsCom/Dani Agus)
Murianews, Grobogan - Jika tidak ada perubahan, jamaah haji Grobogan akan berangkat ke tanah suci pada awal Agustus mendatang. Di antara jamaah haji ini, terdapat nama Mashuri yang beralamat di Dusun Bendo, Desa Getasrejo, Kecamatan Grobogan. Sehari-hari, pria berusia 62 tahun itu berprofesi sebagai penarik becak di kawasan kota Purwodadi. ”Alhamdulillah, tahun ini saya dapat porsi keberangkatan haji. Insya Allah, nanti berangkatnya tanggal 7 Agustus,” kata Mashuri pada wartawan yang bertandang ke rumahnya, Jumat (21/7/2018). Mashuri tidak berangkat haji sendirian. Tetapi bersama sang istri Siti Paimah (59). Keduanya, tergabung dalam kloter 75. Saat ini, Mashuri untuk sementara libur bekerja. Ia masih perlu mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan dalam menunaikan ibadah haji nanti. “Waktu keberangkatan sudah dekat. Jadi untuk sementara libur kerja dulu,” kata bapak tiga orang anak dan delapan cucu itu. Mashuri bersama istri mendaftar haji sejak 2011 lalu. Sesuai daftar tunggu, keduanya akan berangkat ke tanah suci tahun 2017 lalu. Namun, keberangkatan mereka tertunda karena ada pengurangan kuota haji waktu itu. Baru pada tahun inilah mereka akhirnya dapat kepastian berangkat haji. “Saya senang setelah dapat informasi kalau bisa naik haji tahun ini,” sambung Mashuri. Keinginan menunaikan ibadah haji mulai muncul sekitar tahun 2005 lalu atau 13 tahun lalu. Meski demikian, belum ada rencana untuk mendaftar. Setelah ada dorongan dari anak-anaknya, barulah mereka mendaftar haji ke kantor Kemenag Grobogan. ”Anak-anak, minta agar segera daftar dulu. Kalau ditunda-tunda keburu tambah tua karena daftar tunggunya cukup lama,” timpal Patimah. Mashuri bekerja jadi penarik becak sejak masih bujang. Dari penghasilan yang sebagian disisihkan untuk ditabung. Hasil tabungannya selama belasan tahun akhirnya bisa dibelikan sawah di desanya. Setelah memiliki sawah, Mashuri juga kerja jadi petani, setelah selesai cari penumpang. Sebagian sawah hasil tabungannya itu kemudian dijual untuk biaya daftar haji pada tahun 2011. Editor: Supriyadi

Baca Juga

Komentar