Jumat, 29 Maret 2024

Banjir Pembeli, Omzet Pedagang Perlengkapan Haji di Kudus Tembus Rp 12 Juta Per Hari

Dian Utoro Aji
Kamis, 19 Juli 2018 14:55:55
Lapak pedagang perlengkapan ibadah haji di Gedung Jam’iyyatul Hujjah Kudus (JHK) dibanjiri pembeli,  Kamis (19/7/2018). (MuriaNewsCom/Dian Utoro Aji) 
Murianews, Kudus –Pedagang perlengkapan haji di Gedung Jam’iyyatul Hujjah Kudus (JHK) kian hari semakin beruntung. Ini lantaran mereka semakin dibanjiri pembeli seiring dengan semakin dekatnya pemberangkatan jamaah haji. Tak tanggung-tanggung, mereka bahkan bisa meraih omzet Rp 5 juta sampai Rp 12 juta dalam sehari. Hal itu seperti Eny salah satu pedagang perlengkapan haji. Ia mengaku dalam seharinya mampu mendapatkan penghasilan sebanyak Rp 12 juta. Hanya, ia tak pernah menetap lama di satu kota. Biasanya, paling lama singgah mentok satu pekan. "Itu karena banyak calon jamaah haji berburu perlengkapan ibadah haji ke tanah suci. Sementara, di kabupaten atau kota biasanya hanya beberapa gelintir saja yang menyediakan. Itulah yang membuat saya mencoba peruntungan di sini, " jelasnya. Pedagang yang sudah berjualan perlengkapan perpuluhan tahun itu menjual berbagai macam perlengkapan haji. Hanya, yang paling dicari para calhaj yakni kaos celana bargo-bargo,  kerudung besar, daleman kaus. "Kami setiap moment haji jualan di sini (JHK), ini semua souvenir dan perlengkapan haji. Jadi tak perlu repot dn harganya juga miring," jelasnya. Hal senada juga dirasakan Nur salah pedagang asal Ungaran, Kabupaten Semarang. Ia mengaku dalam sehari mampu mendapatkan penghasilan Rp 5 juta hingga Rp 8 juta. Beberapa perlengkapan haji ia jual, harganya pun bermacam-macam. Mulai dari Rp 45 ribu hingga Rp 75 ribu. Sedangkan untuk oleh-oleh khas lebaran haji, ia jual dengan harga mulai Rp 30 ribu hingga Rp 80 ribu. "Perlengkapan kami ada topi, sajadah arofah, semprot untuk jam-jam. Sedangkan oleh oleh haji di antaranya ada buah kurma," paparnya. Dikatakan dia, pendapatan tahun ini lebih besar jika dibandingkan pada tahun sebelumnya. Tahun sebelumnya dalam seharinya hanya mampu mendapatkan Rp 3 juta sampai Rp 6 juta saja. "Kami buka sejak hari kemarin dan hari ini. Di Kudus ini ramai sekali untuk tahun ini. Sebelumnya,  kami berjualan perlengkapan haji di wilayah pantura,  dam Jawa Tengah bagian selatan," terangnya. Sementara itu, Tri Winarni salah satu calon jamaah haji asal Desa Perworejo Kecamatan Bae sengaja membeli perlengkapan haji.  Karena adanya lapak pedagang perlengkapan haji akan membantu dirinya. "Adanya lapak dadakan tersebut sangat membantu para calon jamaah haji lainnya. Bisa menyiapkan perlengkapan haji lebih awal, dan harganya murah," jelasnya. Editor: Supriyadi

Baca Juga

Komentar