Jumat, 29 Maret 2024

Batu Sungai Rahtawu Dicat Warna-warni, Netizen Galakan Petisi ke Menteri dan Gubernur

Dian Utoro Aji
Selasa, 10 Juli 2018 14:21:42
Bebatuan yang dicat warna-warni di Sungai Desa Rahtawu Kecamatan Gebog Kabupaten Kudus,  Selasa (10/7/2018). (MuriaNewsCom/Dian Utoro Aji)
Murianews,  Kudus – Aksi pengelola wisata di kawasan Rahtawu, Kabupaten Kudus, yang mengecat batu-batu besar di sungai dengan warna-warni menimbulkan pro kontra. Pihak yang menentang bahkan langsung membuat petisi agar cat tersebut dihapus dan batu dikembalikan dengan warna alami. Petisi disampaikan kepada Gubernur Jateng Ganjar Pranowo dan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar, melalui situs www.change.org. Petisi itu berjudul ” Kembalikan batu di sungai Rahtawu kembali Alami” dan diinisiasi oleh seseorang bernama Rasyid Sabri. "Maka kami sebagai warga yg tidak setuju akan "massive vandalism" yg terstruktur dan secara terang-terangan ini menginginkan agar masyarakat sekitar, Kepala Desa dan para pelaku wisata di Desa Rahtawu mengembalikan keaslian dan keasrian bebatuan di sungai tersebut. Dan meminta masyarakat di daerah Kudus, Jepara dan sekitarnya untuk berpartisipasi bersama kami. Mari kita jaga ALAM," tulis petisi itu. Hingga jam 13.40 WIB, sudah ada 470 netizen yang menandatangani petisi tersebut. Alasan mereka pun karena mengecam aksi vandalisme tersebut dan dianggap merusak lingkungan. Seperti Sekar Wangi Wahyuni Putri. Ia meminta agar membiarkan bebatuan itu seperti semula. "Biarkan bebatuan tersebut tetap pada warna semula. Ngikutin trend boleh tp jangan merusak. Paham?," tulisnya. Alasan senada juga dituliskan oleh Dian Aulia. Ia meminta untuk menyetop vandalisme. "Stop Vandalism and please give more attention to newbie traveller, " tulisnya. " Kembalikan bumi Rahtawu ke keasliannya. Jangan hanya karena ingin menarik wisatawan vandalisme terbuka dijadikan alasan. Keaslian dan keasrian yang harus lebih diutamakan. Ingat bahwa Rahtawu bukan hanya untuk kita sekatang tapi juga untuk generasi anak cucu yang akan datang. Natural beauty is the most beautiful and wonderful resources for all!!" tulis alasan Artistien Reni Hapsari. Baca juga :  Sementara itu,  Sri Wahyuningsih, Kabid Pariwisata Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kudus saat menyatakan masih melakulan penelusuran lebih lanjut.  Pihaknya berencana akan memanggil serta melakukan diskusi dengan pihak terkait. "Setelah mendapatkan data yang valid, baru nanti kami informasikan," jawabnya. Sebelumnya diketahui,  sejumlah batu sungai di Desa Rahtawu, Kecamatan Gebog, Kudus dicat berwarna-warni. Foto batu bercat ngejreng itu tersebar di media sosial. Akibatnya banyak hujatan yang muncul. Editor : Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar