Jumat, 29 Maret 2024

Kalah di Perempatfinal, Garuda Muda Berhenti Melaju

Supriyadi
Sabtu, 7 Juli 2018 19:33:40
Siti Aminah (kanan) dihibur pasangan gandanya Dwi Oktaviany usai dikalahkan Thailand dengan skor 1-3. (MuriaNewsCom/Supriyadi)
Murianews, Naga City – Usai sudah perjuangan kontingen Indonesia di kejuaraan pingpong ASEAN ”24th Southeast Asian Junior and Cadet Table Tennis Championship” 2018 di Naga City, Filipina. Tim Garuda Muda gagal menambah medali setelah harapan terakhir Siti Aminah (kadet putri) dan Rafanael Nikola Niman (kadet putra) kalah di babak perempatfinal tunggal putri dan tunggal putra. Aminah yang berhadapan dengan Thailand harus terjungkal setelah dipukul dengan skor 1-3 di tunggal kadet putri. Sementara Rafanael juga harus menghapus keinginan untuk mendapat medali setelah kalah pula dari Thailand. Ia bahkan harus bermain lima set, sebelum menyerah dengan skor 2-3. Kekalahan ini membuat Aminah, yang berhasil menyumbang perak dari beregu kadet putri menangis. Kekecewaannya tumpah setelah harapan besar Indonesia lepas dari pundaknya. Tekan setimnya di ganda, Dwi Oktaviany Sugiarto terlihat menghibur Aminah. Vita, sapaan akrab Oktaviany, mencoba menenangkannya meski sama-sama dikandaskan untuk mengawinkan medali dari kelas berbeda. ”Sudah, ayo senyum," kata Vita menyemangati Aminah. [caption id="attachment_145074" align="aligncenter" width="650"] Rafanael Nikola Niman terpaksa pulang tanpa medali usai dikalahkan Thailand 2-3. (MuriaNewsCom/Supriyadi)[/caption] Sementara itu, Rafanael yang mencoba tegar juga sempat tertunduk sambil mengusap air mata. Hanya saja, ia tak sampai sesenggukan dan terlihat begitu tegar. Menanggapi hal itu, Heni Sandra Nurwati, pelatih putri Indonesia tak bisa berkata banyak. Ia menyadari kekalahan  anak asuhnya, baik Rafanael ataupun Aminah berkaitan dengan mental masing-masing. ”Ini kaitannya dengan mental. Jadi saya tak bisa berkata banyak. Yang pasti mental Aminah sudah drop sebelum bertanding. Tapi dia sudah mencoba untuk bangkit,” katanya. Tangisan Aminah, lanjutnya, juga berkaitan dengan lawan yang mengalahkannya. Sebelumnya, sang lawan diketahui sudah pernah kalah saat main di beregu. ”Mungkin, dia (Aminah) terpukul. Harusnya jika melihat kemenangan di beregu ia harusnya bisa menang. Tapi malah kalah. Hanya saja, saya tetap bangga,” tandasnya Editor : Deka Hendratmanto

Baca Juga

Komentar