Jumat, 29 Maret 2024

Setelah Ganda Campuran, Ganda Putra dan Putri Juga Gagal Total

Supriyadi
Jumat, 6 Juli 2018 20:16:01
Pasangan Astrid Carolina Damayanti (biru kiri) dan Putri Deni Wulandari (biru kanan) berusaha mendapatkan bola dari Thailand di babak delapan besar saat melawan Thailand. (MuriaNewsCom/Supriyadi)
Murianews, Naga City – Derita tim ganda campuran Indonesia semakin bertambah menyusul kekalahan tim ganda putra dan tim ganda putri dalam lanjutan pertandingan kelas ganda kejuaraan pingpong ASEAN ”24th Southeast Asian Junior and Cadet Table Tennis Championships” di Robinsons Place Naga, Naga City, Filipina tadi sore (6/7/2018). Di kelas ganda kadet putra, ganda kadet putri, dan ganda junior putra, semua wakil Indonesia langsung kalah dengan skor 0-3. Hanya di kelas ganda junior putri saja, tim Indonesia berhasil melaju hingga babak delapan besar. Di babak sebelumnya, duet Astrid Carolina Damayanti dan Putri Deni Wulandari tampil apik saat menyingkirkan wakil Brunei Darussalam Hii Wee Ting Fiona dan Leong Yo dengan skor 3-0. Sayang, permainan mereka harus berhenti di babak perempatfinal setelah dihentikan Thailand 1-3. Dengan kekalahan tersebut, angan-angan kontingen Indonesia untuk menambah medali bagi Merah Putih dari nomor ganda gagal terpenuhi. Akibatnya, jumlah medali yang diperoleh Indonesia tak berubah. Hingga malam ini, perolehan medali bagi Garuda hanya ada dua, perunggu dan perak. Pelatih Putri Indonesia, Heni Sandra Nurwati meminta maaf kepada semua warga Indonesia atas kegagalan tersebut. Ia pun mengakui banyak kekurangan dalam ganda Indonesia. Mulai dari kekompakan, kecepatan, dan komunikasi antara keduanya. "Saya minta maaf atas kegagalan tim ganda. Semoga saja, di (kelas) tunggal kita bisa lebih baik," katanya. [caption id="attachment_144970" align="aligncenter" width="650"] Pasangan ganda junior putri, Neni Virginia (biru kanan) dan Al Isra Pakaya (biru kiri) bersiap menghadapi serangan Filipina. (MuriaNewsCom/Supriyadi)[/caption] Kejuaraan pingpong ASEAN kini hanya menyisakan empat kelas untuk dipertandingkan. Yakni tunggal putra junior, tunggal putri junior, tunggal putra kadet, dan tunggal putri kadet. Secara matematis, perolehan medali memang masih bisa bertambah. Hanya saja, faktor psikis karena kekalahan beruntun hari ini plus mulai terkurasnya fisik pemain, terasa berat. Hal senada diungkapkan Koesrin Kartosukarno. Hanya saja, pelatih sekaligus ofisial senior itu tetap mensyukuri hasil yang telah diraih tim.  "Ini pertama kali kita pulang dari even kejuaraan pingpong ASEAN dengan membawa medali. Biasanya tangan kosong," tegasnya. Karena itu, ia meminta semua atlet untuk lebih semangat di pertandingan terakhir. Koesrin pun tetap meyakini anak latihnya masih bisa menambah medali lewat para pemain andalannya, seperti Siti Aminah, Dwi Oktaviani, Tomi Sapta, hingga Hafidh Nuur. "Mereka adalah atlet-atlet yang membanggakan. Kemampuannya juga bisa diandalkan. Semoga saja mereka bisa menambah medali," imbuhnya. Editor : Deka Hendratmanto

Baca Juga

Komentar