Jumat, 29 Maret 2024

Kisah Cinta Pasangan Difabel Asal Kudus yang ‘Mengharu Biru’, Kenal di FB Sempat LDR-an Hingga ke Pelaminan

Dian Utoro Aji
Selasa, 3 Juli 2018 14:39:10
Pernikahan pasangan difabel Muchammad Arif dengan Anik Mahmudah di Kudus,  Selasa (3/7/2018). (MuriaNewsCom/Dian Utoro Aji) 
Murianews,  Kudus - Berawal kenalan dari media sosial Facebook,  pasangan difabel di Kudus ini bisa melanjutkan hubungan mereka hingga jenjang pernikahan. Janji suci keduanya pun dilaksanakan Selasa (3/7/2018) hari ini. Kedua pasangan yang tengah berbahagia ini yakni Muchammad Arif, warga Desa Krandon, Kecamatan Kota, Kudus dan Anik Mahmudah, warga Desa Karangtanjung, Kecamatan Mayong, Jepara. Kisah percintaan mereka ternyata sudah terjalin selama tiga tahun lamanya. Mereka berkenanalan awalnya dari media sosial Facebook. Diceritakan Arif,  kali pertama mengetahui sosok istrinya berawal dari membaca koran. Ia membaca tentang sosok istrinya yang dimuat disalah satu koran pada tanggal 9 Juli 2015. Kebetulan Arif bekerja sebagai loper koran. "Tanpa  saya sadari,  pada tahun 2015 lalu. Saya sempat mosting foto saya dengan pekerjaan sehari saya yakni sebagai tukang loper koran di grup Facebook difabel Indonesia. Tunjuannya untuk memotivasi difabel lainnya yang ada di Indonesia,"jelas Arif. Ternyata,  dari postingan di grup tersebut mendapat respon dari Anik Mahmudah. Tak butuh waktu lama, Anik langsung mengirimkan permintaan pertemanan di akun Facebook Arif. "Tiba tiba hari Senin,  ada yang add Facebook aku. Namanya engga ada, poto juga engga ada. Yang tertulis seorang difabel rumahnya Mayong  Jepara. Kemudian saya inbok dia,  tanya maaf apa njenengan (Anda) yang diliput dikoran. Karena saya baca koran sebelumnya tentang dia, " tutur dia. [caption id="attachment_144686" align="aligncenter" width="715"] Keluarga memberi selamat kepada pasangan difabel yang baru saja melangsungkan pernikahan. (MuriaNewsCom/Dian Utoro Aji)[/caption] Dari jalinan pertemanan di media sosial, akhirnya Arif dan Anik saling bertukar kontak. Setelah sering menjalin komunikasi melalui chating, keduanya pun bersepakat untuk ’kopi darat’. Arif berkunjung ke rumah Anik di Mayong Jepara. "Pada 5 Maret 2016 saya kali pertama berkunjung ke rumah Anik. Saya naik angkot ke Mayong. Karena pekerjaan saya yang hanya tukang loper koran,  saya jarang ke sana. Paling setiap ke sana empat bulan sampai lima bulan sekali,” tuturnya. Hingga akhirnya pada tahun 2017 lalu,  Arif dengan tekat bulat memberanikan diri melamar sang kekasih. Ia meminta wanita pujaan hatinya itu untuk menjadi pasangan hidup semati. Usai melamar sang kekasih, Arif dan Anik sudah tak pernah bertemu selama hampir setahun. Sang kekasih pergi ke Solo untuk mengikuti kursus menjahit. Dan setelah Anik pulang, pernikahan pun langsung digelar. "Baru pulang kemarin,  sebelum Lebaran. Sempat menjalin hubungan jarak jauh namun akhirnya hari ini kami melaksanakan pernikahan, " jelas dia. Ia menyebut, selama berpisah selama setahu sempat muncul kekhawatiran bakal gagal menikah. Namun ia mengaku pasrah dengan terus berdoa. "Aku endak ada pandangan apapun. Saya pasrahkan ke Allah,  kalau memang jadi nikah,  kalau ini jodoh terbaik untukku,  kalau tidak jauhkanlah," lanjutnya. Hingga akhirnya kedua pasangan difabel tersebut melangsungkan pernikahan pada hari Selasa (3/7/2018) pagi tadi. Meskipun sederhana namun pernikahan keduanya berlangsung semarak. Menurut Anik Mahmudah, sosok sosok suaminya adalah pekerja keras. Meskipun dengan keterbatasan, menurut dia Arif adalah laki-laki yang pantang menyerah. "Karena ia sosok lelaki yang pekerja keras," Jawab Anik sambil tersipu malu saat ditanya alasan menerima pinangan Arif. Editor : Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar