Kamis, 28 Maret 2024

Lebaran Tanpa Camilan Unik nan Legit Ini, Rugi...

Dian Utoro Aji
Minggu, 17 Juni 2018 15:00:29
Murianews, Kudus – Berburu makanan oleh-oleh di Kudus rasanya kurang sempurna jika belum membeli madu mongso. Penganan yang punya rasa legit ini, di Kudus hanya muncul saat Ramadan hingga Lebaran saja. Penganan ini juga sudah jadi khas sebagai kue Lebaran di Kudus. Alhasil bukan hal sulit untuk mencari pengenan ini di Kota Kretek. Salah satu pembuatnya yakni Qomariah di Desa Loran Kulon RT 04/ RW 03 Kecamatan Jati, Kudus. Saat Ramadan dan jelang Lebaran, Qomariah mulai kebanjiran orderan. Bahkan permintaan pesanan maupun membeli makanan madu mongso meningkat tajam. "Setiap menjelang Lebaran permintaan madu mongso sudah mulai datang. Sudah banyak warga sekitar atau luar kota Kudus memesan madu mongso," ujarnya. Qomariah mengatakan, dalam sehari sejak awal Ramadan, ia mampu memproduksi empat kilo ketan menjadi delapan kilo madu mongso. Karena keterbatasan tenaga kerja, dalam sehari ia hanya mampu mengaduk ketan satu kali dalam sehari. [caption id="attachment_143855" align="aligncenter" width="715"] Pembuat madu mongso, Qomariah saat sedang membungkus madu mongso di rumah Desa Loram Kulon Rt 4 Rw 3 Kecamatan Jati Kudus. (MuriaNewsCom/Dian Utoro Aji)[/caption] “Kalau dalam satu bulan Ramadan, mampu memproduksi satu kuintal beras ketan,” ungkap dia. Dalam proses pembuatan madu mongso membutuhkan waktu selama tiga hari. Selain prosesnya yang lama, membuat camilan ini harus penuh dengan ketelatenan. Pada proses awal pembuatan, beras ketan dimasak terlebih dahulu. “Kemudian setelah beras ketan dimasak,  terus diangin-anginkan dibiarkan adem. Setelah dibiarkan adem, kemudian dikasih ragi. Baru ditunggu kurang lebih selama tiga hari lamanya. Setelah menjadi tape, kemudian dimasak dengan gula, santan, dan diaduk. Pada saat pengadukan, api yang digunakan jangan besar-besar,” jelasnya. Madu mongso yang memiliki arti madu itu manis, dan mangsa itu musim atau saat Lebaran, ia jual dengan harga yang bermacam. Mulai dari Rp 32.500 persetengah kilo hingga yang satu kilo Rp 65.000. “Selain pembeli berasal dari daerah Kudus, Pati bahkan ada dari Bogor, juga  dipasarkan anak saya melalui toko online,” terangnya. Editor : Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar