Kamis, 28 Maret 2024

Perahu Milik VOC Puluhan Tahun Terbengkalai di Sragen

Murianews
Kamis, 7 Juni 2018 14:16:27
Warga menaiki perahu yang diduga peninggalan VOC di Sragen. (Solopos.com)
Murianews, Sragen – Sebuah perahu berbahan baja kuno yang diduga sebagai peninggalan VOC di zaman penjajahan, terbengkalai tak terurus di pinggir sebuah jalan dekat Bengawan Solo di Dukuh Karang, Desa karanganyar, Plupuh, Sragen. Padahal perahu tersebut sudah ditemukan sejak 21 tahun lalu. Perahu itu panjangnya lebih dari 7 meter dan lebarnya hampir dua meter. Ujung depannya lancip tetapi pangkalnya melebar dan di bagian tengahnya juga lebar. Ketinggian perahu itu hampir 1 meter. Meski tal ada ukiran tahun, namun dipercaya perahu itu memang peninggalan VOC (Verenigde Oost-Indische Compagnie). Perahu ini ditemukan penambang pasir. Dikutip dari Solopos, kini kondisi perahu itu cukup memprihatinkan. Sekrup-sekrup perahu dalam ukuran besar terlihat ada yang lepas tetapi juga ada yang mengunci kuat.  Perahu itu tak terurus. Bagian tengah perahu tertimbun tanah dan ditumbuhi beberapa tanaman perdu. Perahu itu terletak di kebun milik keluarga Suprapti (56), yang jaraknya hanya 10 meter dari bibir Bengawan Solo. Ia dan masyarakat juga menyakini jika perahu tersebut memang peninggalan Belanda. “Perahu itu ditemukan warga pencari pasir di dasar Bengawan Solo, 21 tahun lalu. Saat ditemukan, awalnya hanya terlihat ujungnya. Kemudian pasirnya ditambang warga hingga akhirnya seluruh tubuh perahu terlihat,” kata Suprapti. Menurut dia, untuk mengevakuasi perahu itu ke daratan menggunakan mobil derek. Saat evakuasi itu, ia ingat betul karena tengah hamil. Dan sekarang anaknya sudah berumur 21 tahun. Saat itu juga ditemukan beberapa kayu berukuran besar. Kayu-kayu itu kemudian dibawa ke kompleks masjid dan Makam Butuh untuk perbaikan masjid. ”Perahu itu dulu masih bisa digunakan. Beberapa warga masih mencoba menaiki perahu itu,” tuturnya. Saat itu kabar penemuan perahu VOC ini pun menyebar luas, hingga banyak warga yang berkunjung. Ia pun memanfaatkan kesempatan itu dengan berjualan es di pinggir jalan. Beberapa waktu lalu perahu itu pernah dipindah ke sisi barat yang berjarak sekitar 100 meter. Kemudian oleh penduduk setempat dikembalikan lagi ke lokasi sekarang. “Katanya orang yang memindahkan itu dipripeni atau bagaimana. Katanya perahu itu tidak mau dipindah. Kalau saya selama ini juga tidak ada apa-apa meskipun perahu itu ada di kebun depan rumah saya,” katanya. Pada 2012 lalu juga sempat ditemukan bangkai kapal di dasar Bengawan Solo  di wilayah Bojonegoro, Jawa Timur. Kemudian pada 2016, juga ditemukan jangkar dan rantai kapal di dasar Bengawan Solo wilayah Bojonegoro. Temuan-temuan tersebut diduga ada korelasinya dengan temuan perahu di Plupuh, Sragen. Kasi Cagar Budaya dan Permuseuman Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Sragen, Andjarwati Sri Sayekti, sudah mendengar adanya perahu yang diduga peninggalan VOC di Plupuh. Namun pihaknya belum pernah meneliti perahu tersebut secara mendetail. “Dalam waktu dekat, saya akan menyurvei perahu itu. Sekarang saya masih mendampingi para mahasiswa yang meneliti fosil di wilayah Sangiran dan kunjungan ke sejumlah situs sejarah di Jogja dan Salatiga. Setelah ini, saya akan melihat perahu itu,” pungkasnya. Editor : Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar