Jumat, 29 Maret 2024

Hebat!! Kripik Kulit Ikan Kakap Warga Rogomulyo Pati Ini Tembus Pasar Internasional  

Cholis Anwar
Selasa, 8 Mei 2018 16:29:23
Widiyanto menunjukkan kripik ikan kakap yang sudah dikemas. (MuriaNewsCom/Cholis Anwar)
Murianews, Pati - Kripiki Kulit ikan kakap yang diprioduksi oleh Widiyanto, warga Desa Rogomulyo, Kecamatan Kayen, ternyata mampu menembus pasar internasional. Padahal, kripik tersebut merupakan hasil inovasinya, lantaran banyak kulit ikan kakap yang tidak dimanfaatkan oleh perusahaan ikan. Dia sendiri mengaku, banyak pesanan kripik kulit ikan kakap dari Hongkong maupun Negara lainnya. Sebelumnya, olahan kripik tersebut juga sudah perah dibandingkan dengan olahan kripik kulit ikan yang ada di Hongkong. “Banyak teman-teman saya yang ada di Hongkong memesan kripik kulit ikan kakap ini. Ada juga yang mulai membandingkan kualitas rasanya dengan olahan kripik kulit ikan yang ada di sana. Nantinya, apabila kualitasnya lebih bagus, katanya akan membeli dalam jumlah banyak,” ungkap Widiyanto. Untuk membuat kripik kulit ikan kakap tersebut, awalnya dia berinovasi untuk membuat kripik yang belum ada di Pati dengan bahan baku yang melimpah. Kebetulan, di Juwana merupakan sentra produksi ikan terbesar di Jawa tengah. Tentunya, kulit ikan, terutama kakap juga melimpah. Bahkan, terkadang perusahaan membuang secara Cuma-Cuma kulit ikan kakap tersebut. “Di Juwana sendiri ada banyak perusahaan ikan yang kulitnya tidak digunakan. Paling-paling kulit kasihkan ke pekerja untuk di olah sendiri. Karena itu, saya kemudian berpikir untuk memanfaatkan kulit ikan kakap menjadi makanan ringan,” ceritanya. Pada tahap percobaan, dia selalu berinovasi untuk menciptakan rasa yang berbada dengan kripik ikan lainnya. Hasilnya, setelah beberapa kali melakukan tahap percobaan, Widiyanto kemudian menemukan rasa yang baku untuk dijual di pasaran. “Karena saya tertarik dengan rasa kulit ikan kakap yang khas, saya kemudian menghubungi teman yang bisa mencarikan bahan baku kulit dari sekitaran Juwana. Teman saya itu menyanggupi dan saya langsung memproduksi dengan jumlah terbatas,” imbuhnya. Pada saat awal penjualan, pihaknya mengaku menitipkan olahan kripik tersebut ke warung-warung tetangga. Ternyata, banyak warga yang tertarik dan kemudian memesan kripik tersebut dalam jumlah banyak. Berangkat dari itu, kemudian Widiyanto berniat untuk memperlebar pasar penjualannya hingga ke luar daerah. Bahkan, permintaan dari luar daerah cukup banyak dibandingkan di daerah sendiri. Untuk satu bungkusnya,Widiyanto bisa menjual dipasaran dengan harga Rp. 15.000 rupiah. Dia berharap agar usaha yang sedang digelutinya tersebut dapat mengangkat produk makanan olehan di Kabupaten Pati. Editor: Supriyadi

Baca Juga

Komentar