Jumat, 29 Maret 2024

Keluarga Korban Pembacokan Saat Konvoi Kelulusan di Pati Lapor Polisi

Cholis Anwar
Jumat, 4 Mei 2018 15:48:53
Ahmad Fathoni masih terbaring di IGD RSUD dr Soewondo Pati. (MuriaNewsCom/Cholis Anwar)
Murianews, Pati - Keluarga korban pembacokan, yakni Ahmad Fathoni (17) warga Desa Sumbersari RT 03 RW 02 Kecamatan Kayen, Pati, malaporkan kasus tersebut ke Polsek Gabus.  Pasalnya hingga saat ini, korban harus menjalani perawatan intensif di Instalasi Gawat Darusat (IGD) RSUD dr Soewondo Pati. Abdul Halim, ayah korban berharap agar Polsek Gabus segera memproses laporan tersebut dan menemukan pelaku pembacokan. “Harapannya,  pelaku segera ditangkap oleh pihak yang berwajib,” ungkapnya kepada MuriaNewsCom saat menjaga anaknya di IGD RSUD Soewondo, Jumat (4/5/2018). Dia juga bercerita, sejak terjadi pembacokan itu, Fathoni sulit mengonsumsi makanan. Setiap kali makanan dimasukkan ke mulut, perut korban menolak sehingga muntah.Bahkan ketika sudah dirujuk di RSUD Soewondo, hal yang sama juga masih terjadi. “Tadi baru mau makan, tapi hanya sedikit-sedikit. Kondisi badannya juga masih panas, lebih sering tidur. Mungkin menahan rasa sakit di pekala dan tangan kirinya,” imbuh Halim. Ia menyebut, uka yang dialami Fathoni memang cukup serius, terutama di bagian kepala dan jari telunjuk pada tangan kiri. Bahkan, jari telunjuknya hampir putus lantaran untuk menangkis ayunan parang dari pelaku pembacokan. “Jarinya yang terluka ada empat, yakni kelingking, jari manis, jari tengah dan telunjuk. Yang jari telunjuk, kemarin hampir putus, tapi sudah dijahit ketika di RSUD Kayen. Luka di kepala juga sudah dijahit,” terangnya. Menurut keluarga, korban sebelumnya tidak mempunyai musuh. Sebab, pada saat sekolah, korban mondok di Desa Trimulyo. Hanya, ketika sudah kelas XII saja korban tak lagi mondok dan tinggal di rumah. “Dia memang sering bermain dengan teman-temannya. Tapi sepengetahuan saya, dia tidak punya musuh,” tegasnya. Baca : Ikut Konvoi Kelulusan, Siswa MA di Pati Ini Dibacok di Kepala Diberitakan sebelumnya, pembacokan itu terjadi di jalan penghubung Desa Tlogoayu-Gabus, tepatnya di Desa Mojolawaran, Kamis (3/5/2018). Pada saat itu, korban bersama dengan dua orang temannya sedang melakukan arak-arakan untuk merayakan kelulusan sekolah. Korban melaju dari arah Gabus menuju Tlogoayu. Sesampainya di tempat kejadian perkara (TKP), yakni di Desa Mojolawaran, Kecamatan Gabus, korban melihat rombongan arak-arakan dari arah yang berlawanan. Merasa tidak bisa lewat, korban kemudian balik arah untuk menghindari konvoi tersebut. Akan tetapi, salah seorang pelajar dari konvoi tersebut, justru mengejar korban hingga akhirnya membacok korban pada bagian kepala dan  tangannya. Editor : Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar