Jumat, 29 Maret 2024

Seorang Anak di Klaten Tega Gorok Leher Ibunya Hingga Putus

Murianews
Senin, 30 April 2018 11:16:07
Polisi membawa korban pembunuhan untuk diperiksa ke rumah sakit. (Solopos.com)
Murianews, Klaten – Seorang anak di Desa Pepe, Kecamatan Ngawen, Kabupaten Klaten, diduga membunuh ibu kandungnya sendiri dengan menggorok leher sang ibu hingga putus. Peristiwa itu terjadi Pada Minggu (29/4/2018) malam, saat ibu dan anak tersebut berada di rumah sendirian. Pelaku yang diketahui mengalami gangguan jiwa itu bernama Budi Dwiyanto (33), sementara korbannya Juwariyah (60). Peristiwa ini terjadi sekitar pukul 21.00 WIB, saat itu Budi dan Juwariyah berada di rumah sendirian, sementara ayah pelaku atau suami korban Rohmad (60) sedang mengikuti syukuran kelahiran bayi di rumah tetangganya. Peristiwa ini baru diketahui setengah jam kemudian, saat Rohmad tiba-tiba merasakan ingin pulang di tengah-tengah acara syukuran. Ia pun pamit untuk pulang, namun tak beberapa lama Rohmad kembali ke lokasi syukuran dengan berlari dan berteriak. Sesampainya di lokasi syukuran, Rohmad pun pingsan. "Pak Rohmat sempat pulang ke rumah. Mungkin dia merasakan jika ada sesuatu. Ternyata saat balik ke tempat acara, Rohmat berteriak-teriak minta tolong warga," kata Supardi (57), tetangga korban. Warga yang masih berkumpul lalu berhamburan menuju rumah korban. Saat itu warga mendapati Budi tengah duduk di sofa yang berada di teras rumah. Sementara, Juwariyah dalam posisi dalam posisi telentang di ruang tamu bersimbah darah. Warga langsung menangkap dan menggiring Budi ke pohon tak jauh dari rumahnya lantas mengikat kedua tangannya ke batang pohon. Budi juga mengakui telah menggorok leher ibunya hingga putus menggunakan golok. Saat ditemukan warga golok yang diduga digunakan Budi untuk menggorok leher ibunya itu tergeletak di dada korban. "Ia (pelaku) dalam keadaan sadar. Ia juga mengaku meyesal sudah membunuh ibu kandungnya sendiri. Warga langsung melaporkan kejadian ini ke polisi," jelas Supardi. Warga dan kerabat korban menyebut jika Budi mempunyai kelainan jiwa. Bahkan beberapa kali Budi sering berniat bunuh diri dan mengancam akan membunuh orang. Budi juga pernah menaiki tower masjid dan berniat untuk terjun. Budi juga diketahui pernah menjalani perawatan di rumah sakit jiwa. Aparat kepolisian yang mendapati laporan tersebut langsung datang ke lokasi. Budi yang diduga pelaku langsung dibawa, dan jenazah korban dikirim ke RSUP dr Soeradji Tirtonegoro untuk menjalani pemeriksaan. Polisi juga membawa pelaku ke RSJD Dr RM Soedjarwadi untuk menjalani pemeriksaan kejiwaan. Editor : Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar