Jumat, 29 Maret 2024

Forum DAS Kawasan Muria Gelar Rakor, Begini Hasilnya

Dian Utoro Aji
Senin, 23 April 2018 16:14:09
Pelaksaan rapat koordinasi di PT Pura Barutama, Selasa (17/4/2018) beberapa hari yang lalu. (MuriaNewsCom/Dian Utoro Aji)
Murianews, Kudus – Forum Daerah Aliran Sungai (DAS) kawasan Muria kembali menggelar rapat koordinasi di PT Pura Barutama, Selasa (17/4/2018pekan lalu. Dalam rapat koordinasi tersebut, Forum DAS membahas tentang tiga agenda utama. Ketua Forum DAS Kawasan Muria Hendy Hendro menyebutkan agenda pertama adalah pembahasan terkait informasi Forum DAS Jawa Tengah dan rencana pembentukan tim koordinasi pelaksanaan pengelolaan DAS Jawa Tengah Periode 2018-2023. ”Agenda kedua mewujudkan desa hayati pada kawasan Muria, dan ketiga pengelolaan sumber daya hutan,” papar Hendy kepada MuriaNewsCom Senin (23/4/2018). Ia menjelaskan, dari tiga poin yang menjadi agenda pembahasan, baru terbentuk pengurus koordinasi pelaksanan pengelolaan DAS Provinsi Jawa Tengah periode 2018-2023. ”Itu (pembentukan) didasarkan pada SK Gubernur Jateng No 522/7 Tahun 2018 tentang Pembentukan Tim Koordinsi Pelaksana Pengelolaan DAS Prov Jateng dan Forum Koordinasi Pengelolaan DAS Provinsi Jateng,” lanjut dia. Ditambahkan, untuk susunan kepengurusan Forum DAS Jateng terdiri dari tiga komponen yang terdiri dari pengurus, pakar, dan koorindasi wilayah. Keanggotaan Pengurus Forum DAS Jateng terdiri dari unsur: birokrasi (pemerintah), akademisi, dunia usaha, dan masyarakat, dan LSM. ”Dibentuknya Forum DAS Jateng, sebagai wadah koordinasi dari seluruh pemangku kepentingan dalam mengelola DAS (dari hulu-hilir), yang berprinsip pada keterpaduan, kesetaraan, dan berkomitmen dalam pengelolaan sumber daya alam yang adil, efektif, efisien, dan berkelanjutan,” sambung dia. Sementara itu, untuk mewujudkan Desa Hayati, Forum DAS kawasan Muria sudah menentukan tujuh desa dari masing-masing DAS. Saat ini, DAS yang dinaungi DAS Kawasan Muria jumlahnya ada tujuh titik. ”Pertama DAS Srep yang menjadi desa hayati yakni Desa Menawan, DAS Piji yakni Desa Ternadi, DAS Sani yakni Desa Plukaran, DAS Gungwedi yakni Desa Sitiluhur, DAS Tayu yakni Desa Jrahi, DAS Gelis yakni Desa Tempur, dan DAS Mayong yakni desa Bungu,” terang dia. Dari sekian desa tersebut, ditentukan berdasarkan dari satu wilayah yang berada di DAS kritis, partisipasi masyarakat bagus, potensi daya untuk dikembangkan ada, dan akes stabilitasnya mudah dijangkau. Editor: Supriyadi

Baca Juga

Komentar