Jumat, 29 Maret 2024

Bocah SD dan Nenek 80 Tahun Tewas Akibat Gempa Banjarnegara

Murianews
Kamis, 19 April 2018 10:23:35
Salah satu musala di Banjarnegara robih setelah diterjang gempa, Rabu (18/4/2018). (istimewa)
Murianews, Banjarnegara – Gempa berkuatan 4,4 skala richter (SR) melanda wilayah Banjarnegara, Rabu (18/4/2018). Akibat gempa tersebut dua orang meninggal dunia, dan puluhan orang mengalami luka-luka akibat tertimpa bangunan. Korban meninggal diketahui bernama Asep (13) dan seorang lansia berumur 80 tahun bernama Kasri. “Korban adalah Asep, 13 tahun,  siswa kelas 5 SD dan Ibu Kasri, 80 tahun,” kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho dalam siaran persnya. Selain merenggut korban jiwa dan luka-luka, gempa tersebut juga telah menghancurkan ratusan rumah. Gempa itu juga membuat gedung SMKN 2 Kalibening Banjarnegara dan sebuah musala rusak berat. Pusat gempa terjadi di daratan, pada kedalaman 4 kilometer dan 52 kilometer utara Kebumen, Jawa Tengah. Titik asal gempa yang dangkal dan kondisi tanah gembur di Banjarnegara, ditenggarai menjadi penyebab parahnya kerusakan. BNPB juga mencatat korban luka sementara mencapai 21 orang. Sebagian besar dari mereka terluka akibat tertimpa bangunan yang roboh. Para korban telah dilarikan ke Puskesmas dan RSUD Banjarnegara untuk mendapat perawatan intensif. Untuk mengevakuasi korban gempa lainnya, sebanyak 180 personel tim gabungan diturunkan ke lokasi kejadian.  Tim terdiri Badan Penanggulangan Bencana Daerah Banjarnegara, TNI, Polri, Basarnas, Palang Merah Indonesia, dan relawan lainnya. Posko tanggap darurat, dapur umum, pos kesehatan, hingga pos pengungsian pun telah didirikan di Kecamatan Kalibening. Dari pendataan sementara wilayah paling parah terjadi di Kecamatan Kalibening. Terutama di Dusun Kebakalan, Desa Kertosari. Sebanyak tiga Rt dengan jumlah 136 KK kurang lebih 500 jiwa dan hampir 90 % pemukiman mengalami kerusakan. Salah satu petugas menyebut, jika warga telah diungsikan di Dusun Gunung Tawang, Desa Kertosari. Baca : 2.104 Warga Banjarnegara Mengungsi, Gempa Susulan Bikin Pengungsi Berhamburan Tim TRC BPBD Banjarnegara sudah di lokasi dan sedang melakukan pendataan. Upaya yg dilakukan membuka posko darurat di Kalibening. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebut, gempa dengan magnitude 4,4 SR yang mengguncang Banjarnegara, merupakan gempa yang dangkal namun merusak. Deputi Bidang Geofisika BMKG Muhamad Sadly menyebut berdasarkan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa tersebut merupakan gempa dangkal. Ini diakibatkan aktivitas sesar lokal, dengan mekanisme kombinasi pergerakan mendatar dan naik (Oblique Thrust Fault). Berdasarkan model peta tingkat guncangan (shakemap) terlihat bahwa tingkat guncangan terbesar terjadi di Kecamatan Kalibening-Banjarnegara pada skala II SIG-BMKG (IV-V MMI). Editor : Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar