Jumat, 29 Maret 2024

Penarik Becak di Kudus Keluhkan Banyaknya Ojek Online 

Cholis Anwar
Kamis, 12 April 2018 17:38:24
Puluhan penarik becak di Kudus menunggu penumpang di salah satu pangkalan. (MuriaNewsCom/Cholis Anwar)
Murianews, Kudus - Para penarik becak di Kabupaten Kudus mengaku resah dengan semakin menjamurnya ojek online. Pasalnya, mereka banyak yang kehilangan pelanggan. Bahkan, sebagian dari mereka, ada yang sudah tidak beroperasi. Ngatman (54) salah seorang penarik becak di kudus mengatakan, dulu banyak orang yang menggunakan jasa becak. Tetapi setelah ada ojek online, pelanggan semakin sepi. Bahkan, diakuinya, pendapatan perhari kian menurun. "Ya, mau bagaimana lagi. Kalau ingin cepat, jelas lebih cepat ojek online. Apalagi sekarang sudah zamannya HP canggih, tinggal pencet (aplikasi) mereka langsung datang sendiri. Sejak saat itu, pendapatan mulai menurun," ungkapnya, Kamis (12/4/2018). Dia mengaku, sebelum ada ojek online, pendapatan perhari bisa mencapai Rp. 100 ribu hingga Rp. 150 ribu. Saat ini, pendapatan yang bisa dicapainya berkisar Rp. 30-50 ribu. Bahkan terkadang tidak ada pelanggan sama sekali. Senada juga dikatakan oleh Jumani (47) yang juga sering mangkal di pasar Kliwon. Menurutnya, jasa becak saat ini hanya dibutuhkan oleh orang-orang tua. Itupun mereka yang masih sering ke pasar. Sementara pemuda maupun remaja, sejauh ini belum ada yang menggunakan jasa becak. "Kalu kondisi seperti ini, kami hanya bisa pasrah. Kalau pendapatan, ya sangat menurun. Tapi yang namanya rizki, pasti ada yang ngatur. Kami hanya bisa berusaha dan berdoa," tabahnya. Siti Marfuah (55) salah seorang pengguna jasa becak mengaku lebih senang naik becak dari pada ojek online maupun angkot. Selain tidak terlalu berbahaya, barang yang di bawa bisa dalam jumlah banyak. "Ya senang aja. Sudah dari dulu pakai becak, makannya tidak pinggin yang lain. Kemarin sempet naik ojek online, itu pun yang pesan anak saya. Kalau saya rasa sih enak naik becak," tandasnya Editor: Supriyadi

Baca Juga

Komentar