Jumat, 29 Maret 2024

Puisinya Jadi Kontroversi, Gus Mus Ternyata Bilang Begini

Murianews
Rabu, 11 April 2018 13:57:48
Taj Yasin bersama Gus Mus di bandara A Yani Semarang
Murianews, Semarang – Puisi karya KH Musthofa Bisri (Gus Mus) berjudul “Kau ini Bagaimana Atau Aku Harus Bagaimana”, yang dibacakan Calon Gubernur Jateng Ganjar Pranowo di salah satu program TV nasional menuai kontroversi. Sejak mencuat polemik ini, Gus Mus belum pernah memberi komentar apapun di media. Namun ternyata Gus Mus merasa prihatin, karena puisi yang diciptakannya sebagai ikon perlawanan orde baru justru dipermasalahkan di era sekarang. Ini dikatakan Gus Mus kepada Calon Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin (Gus Yasin), saat putra KH Maimoen Zubair itu mengantar Gus Mus berangkat umrah di Bandara A Yani Semarang, Rabu (11/4/2018) pagi. "Gus Mus hari ini perjalanan umroh bersama adik dan rombongan jemaah. Alhamdulillah tadi kami mengantar di Bandara A Yani, banyak ngobrol salah satunya soal puisi Gus Mus," kata Yasin. Gus Yasin mengaku mendapat cerita tentang bagaimana proses puisi tersebut tercipta. Puisi itu menurut dia, merupakan hasil diskusinya dengan almarhum KH Thoyfur sekitar 30 tahun lalu. Saat itu baik Gus Mus maupun KH Toyfur sama-sama duduk sebagai anggota DPRD Provinsi Jawa Tengah. ”Beliau cerita puisi itu hasil ngobrol dengan Kiai Toyfur, kata Kiai Toyfur 'gus catat saja, bikin aja terus jadi puisi,"  ujar Yasin menirukan omongan Gus Mus. Pengasuh Pondok Pesantren Roudhotul Tholibin, Leteh, Rembang itu bercerita, jika konteks puisi tersebut menggambarkan masyarakat Indonesia yang tertindas oleh rezim orde baru. Bahkan puisi itu jadi sangat populer pada masanya di kalangan mahasiswa dan aktivis. "Konteksnya dulu itu masyarakat tertindas karena politik waktu itu. Jadi itu ungkapan dan puisi itu menjadi puisi wajib ketika masyarakat gerakan-gerakan LSM dan mahasiswa untuk demo," kata Yasin. Baca juga :  Menurut Yasin, Gus Mus juga menyesalkan ada pihak-pihak yang menafsirkan puisinya dengan cara keliru, sehingga menjadi sebuah kontroversi. Kendati demikian, Gus Mus mengaku senang lantaran banyak pihak yang membela puisinya itu. Salah satunya dengan acara baca puisi Gus Mus bareng di Posko Relawan Ganjar Yasin. "Beliau  menyesalkan adanya kritik itu. Tapi beliau memantau dan senang sekali ada di posko ada baca puisi beliau, senang sekali," terangnya. Selasa (10/4/2018) malam tadi, ratusan orang dari berbagai komunitas memang menggelar membaca puisi bareng. Puisi yang dibaca semuanya adalah puisi karya Gus Mus sebagai respon kontroversi atas salah satu puisi Gus Mus berjudul "Kau ini Bagaimana Atau Aku Harus Bagaimana". Editor : Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar