Jumat, 29 Maret 2024

Unik, Cerita Rakyat Meriahkan Kirab Buka Luwur HUT Jepara

Padhang Pranoto
Senin, 9 April 2018 20:03:16
Pertunjukan seni yang dipamerkan untuk jajaran Forkopimda Kabupaten Jepara, pada Kirab Buka Luwur HUT Jepara ke469 tahun 2018, Senin (9/4/2018). (MuriaNewsCom/Padhang Pranoto)
Murianews, Jepara - Ada yang berbeda dari Kirab Buka Luwur (penutup nisan) jelang HUT Jepara ke 469, tahun 2018, Senin (9/4/2018). Selain, Kirab Pasukan Ratu Kalinyamat, setiap kecamatan juga diberi waktu untuk menyuguhkan seni berdasarkan potensi atau cerita rakyat lokal. Seperti yang ditampilkan kontingen dari Kecamatan Pecangaan yang menampilkan drama tari Ratu Kalinyamat. Namun di tengahnya, disisipkan cerita dari Sendang Kamulyan, yang berada di Desa Gemulung. Konon Ratu Kalinyamat gemar mencari mata air dari daerah Jepara, sebelum berperang. Satu di antara mata air itu berada di Desa Gemulung. Selain itu, dari Kontingen Kecamatan Keling adapula penampilan Kyai Demang Laksamana yang konon membantu Ratu Kalinyamat mengusir Portugis dari Malaka. Bupati Jepara Ahmad Marzuqi mengatakan, pawai keprajuritan termasuk hal baru. Hal itu guna memeriahkan HUT Jepara, selain itu acara ini diharapkan menarik wisatawan ke Bumi Jepara. Kabid Pemasaran Wisata Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jepara Florentina Budi Kurniawati menyebut, format ini digadang meningkatkan apresiasi warga. Pihaknya ingin agar masyarakat terlibat aktif dalam kegiatan tersebut. "Embrionya hari ini berasal dari perwakilan masing-masing kecamatan. Kami ingin agar event ini juga ikut dinikmati oleh masyarakat dan mereka menjadi bagian. Tahun depan harapannya warga ada perwakilannya," paparnya. Adapun, prosesi Buka Luwur merupakan tradisi mengganti kain penutup nisan Sunan Hadlirin yang ada di Desa Mantingan, Kecamatan Tahunan. Adat yang biasa terjadi, Kirab hanya dilakukan oleh perwakilan dari Pemkab berjalan kaki dari pendapa Kabupaten menuju lokasi yang berjarak lebih kurang tujuh kilometer. Editor: Supriyadi

Baca Juga

Komentar