Jumat, 29 Maret 2024

Berkunjung ke Perbatasan Jatim, Bupati Grobogan Canangkan Kampung KB di Desa Suwatu

Dani Agus
Sabtu, 7 April 2018 15:48:40
Bupati Grobogan Sri Sumarni mencanangkan Kampung KB di Desa Suwatu, Kecamatan Gabus, Sabtu (7/4/2018). (MUriaNewsCom/Dani Agus)
Murianews, Grobogan - Bupati Grobogan Sri Sumarni melangsungkan kunjungan kerja ke Desa Suwatu, Kecamatan Gabus, Sabtu (7/4/2018). Selain menyerap aspirasi warga, kunjungan ke desa yang wilayah selatannya berbatasan dengan Kabupaten Ngawi, Jawa Timur itu dilakukan dalam rangka penanganan Kampung KB. Dalam kesempatan itu, Sri Sumarni menyatakan, kampung KB pertama di Grobogan dicanangkan di Desa Putat (27/1/2016) lalu. Hingga saat ini, sudah puluhan desa yang mencanangkan keberadaan kampung KB tersebut. “Pembentukan Kampung KB ini sudah berjalan baik meski belum bisa maksimal karena masih ada kendala yang harus dihadapi. Namun, sejauh ini program tersebut bisa membantu upaya pemerintah dalam bidang kependudukan,” katanya. Kampung KB ini diadakan sebagai salah satu upaya untuk menekan ledakan jumlah penduduk. Melalui Kampung KB ini diharapkan bisa memberikan kekuatan dan motivasi bagi masyarakat untuk menyadari pentingnya program kependudukan, keluarga berencana dan pembangunan keluarga (KKBPK). Dengan demikian, program KB yang mengalami pasang surut dalam perkembangannya akan bisa meningkat lagi. Sehingga pada akhirnya akan dapat mewujudkan keluarga kecil yang bahagia dan sejahtera. Menurutnya, pemerintah saat ini tengah bekerja keras untuk merevitalisasi program KB karena tantangan dan tanggung jawab yang dihadapi oleh keluarga-keluarga Indonesia ke depan akan semakin besar. Salah satu upaya pendekatan yang dilakukan adalah melalui pencanangan Kampung KB. Supaya program itu berhasil, Sri meminta agar instansi terkait memberikan penjelasan lengkap dan jelas pada masyarakat terkait dibentuknya Kampung KB tersebut. Jika informasinya tidak tepat maka akan berdampak tidak efektifnya pelaksanaan program KKBPK tersebut. “Masyarakat harus tahu masalah dibidang kependudukan. Seperti laju pertumbuhan penduduk, dinamika penduduk, pemberian wawasan pada pasangan usia subur agar mau ikut KB,” tegasnya. Kepala BP3AKB Grobogan Adi Djatmiko menambahkan, tujuan pembentukan kampung KB adalah meningkatkan kesejahteraan masyarakat dilingkungan paling bawah, yakni sebuah kampung. Dalam pelaksanaannya, bukan hanya masalah KB saja yang akan diprioritaskan. Tetapi juga ada upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan menumbuhkan usaha kecil yang ada di kampung tersebut. Selain itu, upaya untuk menekan anak putus sekolah, pernikahan dini dan kenakalan remaja juga jadi sasaran lainnya. Editor: Supriyadi

Baca Juga

Komentar