Jumat, 29 Maret 2024

Ganjar Klaim Petani Jateng Tak Bakal Lagi Sulit Cari Pupuk, Ini Sebabnya

Murianews
Sabtu, 7 April 2018 14:56:43
Ganjar Pranowo, Gubernur Jateng. (dok)
Murianews, Semarang – Calon Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengklaim upayanya mendorong pemenuhan pupuk di Kementerian Pertanian (Kementan) cukup berhasil. Ini dibuktikan dengan kebijakan Kementan yang mengucurkan pupuk bersubsidi ke Jateng tanpa ada batasan kuota. Kebutuhan pupuk untuk petani di Jateng akan dikucurkan 100 persen sesuai rencana definitif kebutuhan kelompok (RDKK). Bahkan Ganjar menyebut Jateng menjadi provinsi satu-satunya di Indonesia yang diperbolehkan memberi jatah 100 persen RDKK kepada petani. Hal ini karena pelaksanaan kartu tani di Jateng sudah menyeluruh. Saat ini dari 2,5 juta petani yang terdata, 86 persen di antaranya, atau sekitar 2,2 juta sudah mendapat kartu tani. “Sisanya kita berikan satu persatu. Yang penting sekarang petani bisa membeli pupuk secara penuh, hanya saya titip agar menggunakan pupuk secara berimbang ya,” katanya. Sementara itu, Kepala Biro Infrastruktur dan Sumber Daya Alam (ISDA) Jateng Peni Rahayu juga membenarkan jika Kementan sudah memberi izin untuk Jateng menerapkan distribusi pupuk bersubsidi 100 % RDKK. Dengan juklak itu, petugas input data kartu tani harus bekerja lembur beberapa hari terakhir. Per 5 April 2018 data dalam kartu tani setiap petani sudah berubah. “Keluar di data petani bukan lagi alokasi tapi sesuai RDKK, silahkan yang sudah punya kartu dicek lagi,” ujarnya. Peni menggaransi stok pupuk di pengecer cukup untuk satu tahun, baik masa tanam I, II, dan III. Jika ada yang kurang maka akan ada penambahan stok pada bulan Juni 2018. Menurutnya, kartu tani tak perlu menjadi polemik karena justru menjamin hak petani mendapatkan pupuk bersubsidi. Masih kesulitannya petani menurutnya hanya karena harus membiasakan dengan sistem baru. Untuk itu ia menggarisbawahi tiga hal. Pertama untuk petani yang sudah mendapat kartu tani bisa membeli dengan tunai dan mendapatkan pupuk 100% RDKK. Kedua, petani yang belum mendapatkan kartu tani namun sudah masuk kelompok tani dan memiliki data RDKK, bisa membeli dengan hanya menunjukkan KTP. Ketiga, petani yang belum masuk kelompok tani diminta segera mendaftar agar dapat mengusulkan RDKK. Tanpa masuk kelompok, petani tak bisa mengusulkan RDKK dan otomatis tak bisa membeli pupuk bersubsidi. “Yang belum masuk RDKK didata lagi, mau petani pemilik lahan, sewa atau lahan perhutani bisa masuk semua. Penyuluh diberi waktu sampai 10 april untuk masukkan RDKK tambahan,” katanya. Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Jateng Yuni Astuti menambahkan, sebelumnya pupuk menjadi terkesan susah didapatkan karena alokasi dari pusat sangat kurang. Urea hanya mendapat alokasi 92,8 persen dari RDKK, SP-36 48,48%, ZA 69,52%, NPK 48,51%, dan organik 24,66. “Maka kita matur ke dirjen minta untuk Jateng dapat 100 persen RDKK, 2 April dijawab diperbolehkan,” terangnya. Editor : Ali Muntoha 

Baca Juga

Komentar